Terawan Andalkan Telemedicine Atasi Faskes Tak Merata

CNN Indonesia
Sabtu, 22 Agu 2020 13:21 WIB
Menkes Terawan Agus Putranto mengatakan telemedicine akan digencarkan guna memudahkan masyarakat mendapat fasilitas kesehatan di berbagai daerah.
Menkes Terawan Agus Putranto ingin menggencarkan telemedicine untuk mengatasi ketidakmerataan fasilitas kesehatan di tengah pandemi virus corona (Muchlis-Biro Pers)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto akan membangun alat pelayanan jarak jauh atau telemedicine untuk mengatasi masalah fasilitas kesehatan di Indonesia tidak merata di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

"Kita bangun telemedicine ini untuk aksesibilitas bagi masyarakat. Dalam situasi pandemi, Kemenkes progresif bekerja sama dengan pihak-pihak yang ahli untuk membangun platform layanan kesehatan digital," ujar Terawan dalam kata sambutan yang diwakili oleh Sekjen Kemenkes, Oscar Primadi dalam diskusi virtual, Sabtu (22/8).

Terawan menjelaskan salah satu fungsi layanan telemedicine adalah memungkinkan pasien untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan tanpa harus tatap muka secara fisik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terawan mengatakan saat ini disparitas atau perbedaan kualitas maupun kuantitas fasilitas kesehatan antara kota-kota besar dibandingkan desa atau wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) menjadi sebuah tantangan dalam layanan kesehatan, khususnya di kala pandemi Covid-19 ini.

Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi untuk telemedicine menjadi krusial untuk menutup disparitas fasilitas kesehatan di Indonesia.

"Manfaat teknologi informasi menjadi keharusan dan keniscayaan. Di bidang kesehatan, teknologi tidak hanya berfungsi dalam tata kelola manajemen informasi dan sistem pelaporan dan pencatatan, dengan teknologi informasi ini kita bisa bangun sistem kemudahan akses mendapatkan layanan kesehatan bermutu," tutur Terawan.

Lebih lanjut, Terawan mengatakan Kemenkes berkomitmen mengembangkan telemedicine dengan masukan program ini sebagai salah satu indikator dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan pada 2015-2019 kemarin dan pada 2020-2024.

Terawan membeberkan saat ini telah ada 10.168 puskesmas yang tersebar di kecamatan. Sedangkan jumlah rumah sakit baik swasta maupun pemerintah berjumlah 2.877 berdasarkan data hingga Juni 2020.

"Klinik saat ini berjumlah 9.205 klinik. Apotek berjumlah 30.260," kata Terawan.

Masih berhubungan dengan pemanfaatan teknologi, Terawan menjelaskan pihaknya juga menyiapkan e-learning bagi para tenaga kesehatan yang berada di wilayah 3T dalam lima tahun ke belakang. Hal ini dilakukan agar tenaga kesehatan di wilayah 3T memiliki kualitas yang sama dibandingkan dengan tenaga kesehatan di kota-kota besar.

"Tenaga kesehatan yang jauh di ujung perbatasan sana, di seberang sana tidak ketinggalan dengan nakes di Pulau jawa. Kami kembangkan pelatihan jarak jauh yang akan berikan kemudahan untuk tingkatkan profesionalisme," kata Terawan.

Sebelumnya, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengatakan pihaknya tengah memperbaiki infrastruktur alat pelayanan medis jarak jauh atau Telemedicine agar bisa diimplementasikan di seluruh rumah sakit maupun puskesmas di Indonesia demi menyembuhkan pasien virus corona Covid-19.

Telemedicine sendiri merupakan pelayanan kesehatan jarak jauh oleh tenaga medis dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, meliputi pertukaran informasi diagnosis dan pengobatan.

"Ya alat-alatnya Telemedicine memang belum begitu bagus dan banyak juga regulasi yang kurang maka mesti ditambahkan terkait pemanfaatan teknologi ini," kata Pakar Teknologi Telemedicine dari Pusat Teknologi Elektronika BPPT, Pratondo Busono.

(jnp/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER