Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sidoarjo Jawa Timur Nur Ahmad Syaifuddin alias Cak Nur menjadi kepala daerah ketiga di zona merah di Indonesia yang meninggal dunia akibat virus corona (Covid-19). Ia menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu (22/8) pukul 15.30 WIB.
"Wafatnya Plt Bupati Sidoarjo dikonfirmasi oleh dr Joni Wahyuadi yang juga Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Provinsi Jatim kepada Direktur RSUD Sudoarjo dr Atok serta Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo dr Syaf Satyawarman bahwa beliau meninggal akibat positif terinfeksi covid-19," ungkap Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, seperti dikutip dari Antara.
Cak Nur meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo. Setelah itu ia dishalatkan di Masjid Nurul Huda dan dimakamkan di Pemakaman Umum Islam di Desa Janti, Sidoarjo, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia dimakamkan dengan prosedur dan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Cak Nur menjabat sebagai Plt Bupati Sidoarjo sejak 14 Januari 2020.
Ia dilantik oleh Khofifah menggantikan Bupati Saiful Ilah. Masa tugas Saiful berhenti karena ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akibat kasus suap terkait pengadaan proyek infrastruktur di Dinas PUPR Kabupaten Sidoarjo.
Atas meninggalnya Cak Nur, Khofifah pun menunjuk Sekda Kabupaten Sidoarjo Achmad Zaini sebagai Plt Bupati Sidoarjo.
Sebelum Cak Nur, Wali Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau, Syahrul, menjadi kepala daerah pertama di zona merah yang meninggal akibat Covid-19. Ia meninggal pada Selasa (28/4).
Syahrul meninggal di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Raja Ahmad Thabib. Ia sempat menjalani perawatan di ruang isolasi dan alat bantu pernapasan.
Saat Syahrul meninggal, Kota Tanjungpinang masuk dalam daftar daerah zona merah di Indonesia pada kurun waktu April-Mei. Setelah Syahrul, kepala daerah kedua di zona merah yang meninggal dunia adalah Wali Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan Nadjmi Adhani.
Nadjmi meninggal pada Senin (10/8) usai menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Ulin Banjarmasin. Ia juga meninggal ketika Kota Banjarbaru masuk dalam daftar zona merah di Tanah Air hingga saat ini.
Selain Syahrul, Nadjmi, dan Cak Nur, ada dua kepala daerah lain yang juga meninggal akibat Covid-19, namun mereka bukan kepala daerah di zona merah.
Mereka adalah Bupati Morowali Utara Sulawesi Tengah Aptripel Tumimomor dan Wakil Bupati Way Kanan Lampung Edward Antony.
Sementara beberapa kepala daerah lain sempat positif Covid-19, di antaranya Wali Kota Bogor Bima Arya, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, dan Wakil Bupati Tana Toraja Victor Datuan Batara.
Lalu, Wali Kota Palangkaraya Fairid Naparin, Bupati Melawi Panji, Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi, dan Wakil Bupati Ogan Komering Ulu Selatan Soliehin Abuasir. Kemudian, Bupati Pemalang Junaedi, Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo, Bupati Ogan Ilir Ilyas Panji Alam, hingga Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution.
(uli/fea)