Besok, RK Jalani Uji Coba Penyuntikan Vaksin Covid-19

Pemprov Jawa Barat | CNN Indonesia
Senin, 24 Agu 2020 16:21 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang serta jadi relawan uji klinis vaksin Covid-19 produksi Sinovac dijadwalkan menjalani penyuntikan pada Selasa (25/8).
Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang serta jadi relawan uji klinis vaksin Covid-19 produksi Sinovac dijadwalkan menjalani penyuntikan pada Selasa (25/8). (Foto: ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil dijadwalkan menjalani penyuntikan dalam rangkaian uji klinis vaksin Covid-19 produksi Sinovac pada Selasa (25/8). Keluarnya jadwal tersebut menyusul Emil, sapaan Ridwan Kamil yang serta menjadi sukarelawan uji klinis vaksin.

Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Sekretariat Daerah (Setda) Jabar Hermansyah mengungkapkan, Emil menjalani pemeriksaan fisik dan swab test menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) sebelum penyuntikan mendatang.

"Kunjungan pertama, Bapak Gubernur akan diperiksa kondisi fisik dan diambil swab-nya. Jika hasilnya negatif, tiga hari kemudian, Pak Gubernur menjalani proses penyuntikan. Proses uji klinis Bapak Gubernur tidak dapat diliput secara langsung oleh media," kata Hermansyah di Bandung, Senin (24/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hermansyah mengatakan, keikutsertaan Emil sebagai sukarelawan uji klinis bertujuan untuk meyakinkan masyarakat bahwa uji klinis itu dilakukan secara ilmiah. Sebelum vaksin Covid-19 dapat diproduksi, Hermansyah meminta warga tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Implementasi protokol kesehatan, disiplin pakai masker, jaga jarak, terapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan syarat wajib sebelum vaksin Covid-19 ditemukan," katanya.

Juru bicara tim uji klinis vaksin Covid-19 Universitas Padjadjaran Rodman Tarigan menambahkan, sukarelawan melakukan setidaknya lima kunjungan penelitian selama uji klinis. Pada kunjungan pertama, sukarelawan akan mendapat penjelasan mengenai alur uji klinis dan swab test.

Jika swab test menunjukkan hasil negatif, baru bisa melanjutkan ke proses berikutnya. Di kunjungan kedua, sukarelawan kembali mengikuti tes kesehatan fisik dan rapid test. Jika hasil tes kesehatan memenuhi syarat dan rapid test dinyatakan nonreaktif, maka penyuntikan vaksin dapat dilakukan.

"Setiap suntikan terdapat reaksi dalam waktu 30-40 menit. Jadi, kami menyediakan tempat observasi. Apabila tidak terjadi gejala, sukarelawan dapat pulang," ujar Rodman.

Rodman memaparkan, penyuntikan vaksin kedua direncanakan dilakukan dua pekan kemudian. Sukarelawan diwajibkan menjalani dua kunjungan terakhir untuk mengetahui reaksi vaksin terhadap kondisi kesehatan. Jika terjadi reaksi seperti demam, batuk, pilek, dan sakit tenggorokan, sukarelawan diminta melapor kepada tim uji klinis.

"Kondisi kesehatan sukarelawan akan dipantau secara intensif oleh tim uji klinis," katanya.

Proses uji klinis vaksin Covid-19 fase ketiga ini akan berjalan selama enam bulan atau hingga akhir 2020. Bila berjalan lancar, vaksin Sinovac direncanakan mendapat izin edar dan akan diproduksi massal pada awal 2021.

(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER