Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Dewan DPRD DKI Jakarta Hadameon Aritonang mengatakan hingga Senin (24/8) Gedung DPRD DKI Jakarta masih ditutup. Penutupan Gedung DPRD sudah berjalan hampir satu bulan, sejak pertama kali ditutup 29 Juli akibat penularan virus corona (Covid-19).
Menurut Dame saat ini belum ada aktivitas yang berjalan di DPRD DKI. Pihaknya masih menunggu instruksi dari Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengenai pembukaan kembali Gedung DPRD.
"Nanti menunggu arahan Pak Ketua (pembukaan Gedung DPRD), apa besok sudah mulai dibuka atau umpamanya kapan lagi," ungkap Dame saat dikonfirmasi, Senin (24/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penutupan Gedung DPRD dilakukan setelah dua anggota DPRD dan pegawai positif terpapar virus corona (Covid-19). Dua anggota dewan yang terpapar Covid berasal dari Fraksi PAN dan PKS.
Satu anggota Fraksi PKS yang terpapar Covid-19 yakni Dany Anwar. Pada Senin (3/8) lalu Dany dikabarkan meninggal dunia karena positif Covid disertai penyakit bawaan.
Dame melanjutkan, meski Gedung DPRD ditutup, pegawai Sekretariat Dewan sebagian masih ada yang bekerja di kantor. Sementara, 50 persen lainnya bekerja dari rumah.
Ia menambahkan, saat ini belum ada penjadwalan kembali tes swab kepada anggota dewan. Menurut Dame, anggota dewan dipersilakan melakukan tes swab secara mandiri.
"Ya terserah mereka (swab mandiri), kalau misalnya mau di-swab pakai fasilitas kantor kita fasilitasi. Sudah, dari minggu kemarin kan sudah banyak dari anggota dewan yang di-swab," ujarnya.
Gedung DPRD DKI Jakarta ditutup sejak Rabu 29 Juli setelah ditemukan kasus positif Covid. Gedung DPRD sempat dibuka kembali pada 10 Agustus, namun saat itu kegiatan di gedung dewan masih ditiadakan.
Selama penutupan, gedung disterilisasi dan dilakukan penyemprotan cairan disinfektan.
(dmi/wis)