ICW Terima 12 Laporan soal Bansos DKI Tahap 3-4

CNN Indonesia
Jumat, 28 Agu 2020 02:40 WIB
Salah satu laporan yang diterima ICW dari warga DKI adalah soal isi bantuan sosial (bansos) yang dikurangi.
Ilustrasi penerima bansos di masa pandemi virus corona. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesian Corruoption Watch (ICW) dan Indonesia Budget Center (IBC) menerima 12 laporan warga terkait bantuan sosial (bansos) di masa pandemi virus corona (Covid-19) yang disalurkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selama periode Juni-Juli atau tahap 3 dan 4.

Peneliti ICW, Dewi Anggraini mengungkapkan sejumlah laporan yang diterima umumnya adalah laporan warga tentang isi bansos yang dikurangi, hingga warga yang tidak menerima meski telah terdaftar.

"Selama bulan Juni-Juli 2020 (bansos tahap 3 dan 4) pemantau ICW dan IBC telah menerima laporan warga sebanyak 12 laporan keluhan distribusi bansos," ujar Dewi dalam keterangannya, Kamis (27/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dewi merinci, dari 12 laporan tersebut, tujuh laporan di antaranya merupakan keluhan warga soal pengurangan isi paket bansos; satu laporan warga yang menerima lebih dari sekali; dan empat laporan warga yang mengaku tidak menerima meski telah terdaftar sebagai penerima.

Dalam kasus pengurangan, belakangan terungkap bahwa hal itu dilakukan pihak RT/RW agar warga lain yang tidak terdaftar bisa turut menerima paket tersebut.

"Selain itu menurut pihak RT data penerima bansos Pemprov DKI Jakarta dan bansos Presiden sama sehingga menyebabkan tumpang tindih data penerima bansos presiden dan Pemprov DKI Jakarta," ujar Dewi.

Sedangkan, berdasarkan pemantauan yang dilakukan ICW dan IBC di sejumlah media, tercatat bahwa sejak bansos tahap 1 sampai tahap 4, setidaknya ada lima kasus dugaan penyalahgunaan bansos Covid-19 di DKI Jakarta.

Jumlah itu terbagi dalam lima kategori kasus. Kategori 1 kasus berupa pungutan liar; 2 kasus pengurangan; dan 2 kasus bansos salah sasaran. Sehingga total dugaan penyimpangan bansos baik dari pemberitaan media maupun laporan warga sebanyak 17 kasus.

Sementara, sejak April 2020 hingga Juli 2020, Dewi mencatat, Pemprov DKI Jakarta telah mengeluarkan anggaran sekitar Rp1.2 triliun untuk Bansos tahap 1-4, termasuk di antaranya biaya pengiriman, kardus, dan ongkos kerja.

Jika dirincikan, pada tahap 1 tersalur sebesar Rp173 miliar dengan nilai paket bansos yang dibagikan sebesar Rp149.500/paket. Lalu, pada tahap 2 naik sekitar Rp325 miliar dengan nilai paket bansos Rp275.000/paket.

Kemudian pada tahap 3 sebesar Rp376.301.100.000 yang dibelanjakan untuk bansos berupa beras 25 kg. Dan terakhir, pada tahap 4 sebesar Rp345 miliar dengan nilai paket bansos Rp275.000/Paket.

Mengutip Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 356 Tahun 2020, Dewi menyebut, warga penerima bansos sebanyak 1,1 juta KK, 1,3 juta KK lain berada di bawah Kementerian Sosial. Sehingga jika digabung maka total penerima bansos Covid-19 di DKI Jakarta sebanyak 2,4 juta KK.

(thr/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER