Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo sudah berupaya setengah mati agar perekonomian Indonesia tidak jatuh ke jurang resesi di masa pandemi virus corona atau Covid-19.
Namun Mega mengakui bahwa kondisi perekonomian Indonesia sedang mengalami perlambatan saat ini.
"Sekarang keadaan di pemerintah kita, ekonomi tidak melaju bahkan mengalami perlambatan. Kita tentu tahu, Pak Jokowi sudah berupaya setengah mati untuk jangan sampai resesi," kata Mega saat memberikan pengarahan kepada bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang akan diusung PDIP di Pilkada Serentak 2020 secara daring, Jumat (28/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden kelima RI itu pun berkata kondisi yang terjadi di Indonesia ini tidak lepas dari pertolongan Tuhan dan semangat ideologi Pancasila yang selalu digelorakan. Ia mengajak agar masyarakat terus bergotong royang dan saling membantu satu dengan lainnya di tengah situasi seperti saat ini.
Lihat juga:Megawati Heran Ada yang Minta Jokowi Mundur |
"Kita terjadi perlambatan, itu karena pertolongan dari yang di atas, karena negara kita saking kaya rayanya dan kita punya Pancasila yang bergotong royong. Akibatnya, kali ini, alhamdulillah, kita masih bisa memberikan bantuan," tutur Mega.
Sebelumnya, Eks Kepala Bappenas Jokowi yang kini menjadi Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro menyebut Indonesia harus waspada dengan potensi resesi ekonomi pada kuartal III mendatang.
Menurut Bambang, peluang Indonesia masuk resesi cukup besar. Pasalnya, kuartal II 2020 telah mencetak pertumbuhan ekonomi minus yang lumayan dalam sebesar minus 5,32 persen.
Bambang mengungkap syarat agar dapat lolos dari resesi; sektor usaha harus menunjukkan pemulihan.
Sementara, sektor-sektor yang mengalami hantaman terdalam seperti pariwisata dan sektor turunannya yaitu restoran dan hotel serta sektor transportasi dan pergudangan belum juga pulih.
"Indonesia memang belum resmi resesi, namun kita harus waspada terhadap potensi pertumbuhan ekonomi di kuartal III. Saat ini sudah Agustus jadi bisa melihat seperti apa kira-kira potensi pertumbuhan di kuartal III," ucapnya lewat video conference, Rabu (26/8).
Senada, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan skenario terburuk pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 0 persen sampai minus 2 persen pada kuartal III 2020.
Artinya, Indonesia akan masuk jurang resesi karena mengalami pertumbuhan negatif dalam dua kuartal berturut-turut.
Ani, sapaan akrabnya, mengatakan proyeksi negatif muncul karena pemerintah melihat aktivitas ekonomi masyarakat dan dunia usaha yang mulai pulih sejak Juni 2020 rupanya belum cukup kuat untuk berlanjut di kuartal III.
Ia bilang ada beberapa sektor usaha yang sudah berbalik positif, namun tidak sedikit yang justru kembali negatif seperti masa pertengahan pandemi virus corona atau covid-19 mewabah di dalam negeri.
"Kami melihat di kuartal III, down side-nya ternyata tetap menunjukkan suatu risiko yang nyata, jadi untuk kuartal III kami outlook-nya antara 0 persen hingga negatif 2 persen. Negatif 2 persen karena ada pergeseran dari pergerakan yang terlihat belum sangat solid, meskipun ada beberapa yang sudah positif," ujar Ani saat konferensi pers virtual APBN KiTa, Selasa (25/8).
(mts/ain)