Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jumlah eselon yang ada di tiap lembaga dapat dikurangi untuk efisiensi. Menurut Jokowi, jumlah eselon yang terlalu banyak akan semakin memperpanjang birokrasi.
Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara Aksi Nasional Pencegahan Korupsi yang digelar KPK melalui siaran langsung di akun Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (26/8).
"Organisasi birokrasi yang terlalu banyak jenjang dan divisi harus kita sederhanakan. Eselonisasi harus kita sederhanakan tanpa mengurangi pendapatan, penghasilan dari para birokrat karena terlalu banyak eselon akan semakin memperpanjang birokrasi," ujar Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Wali Kota Solo itu menuturkan, dengan jumlah eselon yang semakin banyak maka jumlah anggaran yang dibutuhkan juga semakin banyak. Akibatnya anggaran yang digunakan habis hanya untuk kegiatan-kegiatan rutin.
"Ini akan semakin memecah anggaran dalam unit-unit yang kecil-kecil dan sulit pengawasannya. Anggaran hanya habis untuk hal-hal rutin saja. Inilah yang sejak awal saya sampaikan dan saya tidak mau," katanya.
Jokowi meminta agar anggaran yang ada dapat digunakan untuk membiayai kegiatan yang strategis dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Selain soal penyederhanaan eselon, Jokowi juga menyinggung soal penyederhanaan regulasi. Pasalnya, selama ini masih banyak regulasi nasional yang tumpang tindih hingga menyebabkan ketidakpastian hukum."Anggaran harus digunakan untuk kegiatan yang menjawab kepentingan masyarakat dan yang membawa lompatan-lompatan kemajuan bagi negara," ucap Jokowi.