Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) bakal melaporkan dugaan tindak penipuan salah satu perusahaan penyalur pekerja migran Indonesia. Perusahaan swasta yang berkantor di bilangan Jakarta Utara itu diduga menelantarkan puluhan calon anak buah kapal (ABK).
"Kami akan proses tindaklanjuti untuk laporkan perusahaan ke Bareskrim Polri," kata Kepala BP2MI Benny Rhamdani saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (28/8).
Setidaknya terdapat 50 ABK yang menjalani masa penampungan di sebuah mess di kawasan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Merekamengaku belum mendapat kejelasan kapan akan diberangkatkan, namun ada beberapa yang sudah dimintai uang oleh perusahaan. Dokumen pribadi mereka bahkan disita oleh perusahaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PT Abadi Mandiri Internasional (AMI), mereka merekrut para calon ABK untuk diberangkatkan ke negara yang belum jelas. Ada yang sudah satu tahun, 7 bulan." kata Benny.
"Mereka [calon ABK] harus mengembalikan biaya selama mereka berada di penampungan, variatif puluhan juta," sambungnya.
Sebelumnya, pada Rabu (26/8) malam lalu, 18 calon ABK yang berada di sekitaran Danau Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, mengaku diusir dari penampungan perusahaan PT AMI. Benny memastikan bahwa calon ABK telah ditampung sementara waktu di tempat penampungan milik kantor BP2MI, di Ciracas, Jakarta Timur.
Salah satu calon ABK yang terlantar mengaku diusir usai 'ngeyel' mempertanyakan status keberangkatan kepada Perusahaan. Ia pun mengaku tertekan karena mengkhawatirkan kondisi kesehatannya yang berada di dalam mess dengan kondisi kamar masing-masing berukuran 2 x 3 meter yang menampung 4-5 orang.
"Kami tertekan karena posisinya dengan janji tidak pasti. Dari awal training itu pas interview dijanjikan 2-3 bulan kita bisa dipastikan berangkat," kata Calon ABK Alfans Ferry dikutip dari siaran CNNIndonesia TV, Kamis (27/8) kemarin.
Alfans pun mengaku mendapat ancaman dari perusahaan jika terus ngeyel. Oleh sebab itu, menurut Alfans tak jarang dari mereka memilih melarikan diri dari penampungan.
"Kenyataannya sampai saat ini belum ada pemberangkatan, janji-janji yang mereka ucapkan itu tidak ada sama sekali realisasinya," tuturnya.
(khr/wis)