Nama Puti Guntur Soekarno secara tiba-tiba muncul sebagai calon wali kota Surabaya yang diusung PDI Perjuangan pada Pilkada Surabaya 2020. Mulanya hal itu diketahui dalam foto surat rekomendasi DPP PDIP yang beredar di media sosial, termasuk sejumlah grup para pewarta.
Dalam surat tertanggal 31 Agustus yang beredar, Puti dipasangkan dengan Lilik Arijanto. Terdapat pula tanda tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjennya Hasto Kristiyanto.
Dikonfirmasi terkait kebenaran surat tersebut, Sekretaris DPD PDIP Jatim, Sri Untari, secara tegas membantahnya. Ia bahkan menyebut surat itu palsu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Palsu," kata Untari, saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Senin (31/8).
Untari juga menyebut bahwa PDIP adalah partai yang tertib dan disiplin. Ia memastikan bahwa para kader banteng tak mungkin membocorkan rekomendasi itu sebelum diumumkan.
"Tidak ada rekom beredar di pasaran. PDIP partai yang tertib dan disiplin," ujarnya.
Hingga kini, Untari mengatakan, bahwa rekomendasi calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya, masih ada di tangan DPP. Nama itu, kata dia, akan segera diumumkan dalam waktu dekat.
"Pada saatnya yang tepat akan keluar. Ditunggu saja dari DPP partai kami," ucapnya.
Puti Guntur Soekarno sendiri merupakan keponakan dari Megawati Soekarnoputri. Ia adalah cucu dari Presiden RI Pertama Soekarno, dan anak dari putra pertama Soekarno, Guntur Soekarnoputra.
Namanya sempat muncul pada Pilgub Jatim 2018 lalu, saat itu ia menjadi calon wakil gubernur Jatim berpasangan dengan Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Namun kalah dari Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak.
Kini ia menduduki kursi DPR RI fraksi PDIP usai menang dalam Pemilu 2019 melalui Dapil Jatim I, Surabaya-Sidoarjo. Sedangkan, Lilik Arijanto sendiri merupakan Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Pemerintah Kota Surabaya.
(frd/ain)