Masih Dirawat, Prada MI Belum Bisa Dimintai Keterangan

CNN Indonesia
Rabu, 02 Sep 2020 13:02 WIB
Prada MI yang mengaku dikeroyok padahal mengalami kecelakaan tunggal saat ini masih dirawat, belum dapat dimintai keterangan soal penyerangan Polsek Ciracas.
Suasana di Polsek Ciracas, Sabtu, 29 Agustus 2020. Polsek Ciracas dikabarkan diserang oleh sejumlah orang tak dikenal pada Sabtu (28/8) dini hari. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengatakan kondisi Prada Muharman Ilham (MI) yang menyebarkan kabar hoaks sehingga memicu penyerangan di Polsek Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (29/8) dinihari, masih dirawat di rumah sakit.

"Kalau prada MI, jadi mas silahkan tanyakan ke Letjen Dodik Wijanarko (Danpuspomad), karena beliau yang mengusut. Dan yang bersangkutan (Prada MI), masih dirawat, jadi belum stabil, sehingga belum bisa memberikan informasi," kata Dudung di Koramil 05/Kramat Jati, Rabu (2/9).

Dudung tidak menjelaskan secara detail apakah luka yang dialami oleh Prada MI, termasuk luka berat atau ringan. Ia hanya mengatakan Prada MI mengalami luka di bagian kepala.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Luka gores, kan jatuh dari motor. Iya di kepala saja," kata dia.

Polsek Ciracas, Jakarta Timur diserang oleh sekitar 100 orang tak dikenal pada Sabtu (29/8) dini hari lalu. Belakangan diketahui, sebagian di antaranya penyerang itu adalah prajurit TNI AD.

Penyerangan diketahui bermula dari kabar hoaks prajurit TNI yang bertugas di Direktorat Hukum Angkatan Darat (Ditkumad) bernama Prada MI yang mengaku dikeroyok.

Setelah ditelusuri, ternyata Prada MI mengalami kecelakaan tunggal dan tidak mengalami pengeroyokan yang memicu penyerangan tersebut.

Prada MI mengalami kecelakaan tunggal akibat tidak konsentrasi dan tidak dapat mengendalikan motornya saat akan menyalip motor yang ada di depannya.

Imbas peristiwa itu, diketahui ada 76 warga sipil yang turut menjadi korban. Mereka mengalami perusakan mobil, motor, gerobak dagangan hingga luka fisik.

Jumlah korban itu, menurut Dudung masih bisa bertambah, karenanya, untuk mengakomodir, pihaknya masih membuka posko pengaduan di Koramil 05/Kramat Jati hingga tiga hari ke depan.

Masyarakat yang menjadi korban, kata Dudung, dipersilahkan untuk membuat laporan.

"Kami tetap membuka pengaduan dari masyarakat, karena itu kan dari Arundina sampai Ciracas, ini cukup jauh, kalau misal ada korban lain silakan,"kata dia.

(mjo/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER