Dua anggota Polri menjadi korban aksi penyerangan Polsek Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (29/8) dini hari lalu. Korban yang diduga dikeroyok itu mendapat luka memar, sobek pada bagian wajah, hingga luka tusuk di paha.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan korban pertama bernama Bripka Tukin. Dia merupakan anggota unit VII VIP Ditpamobvit Polda Metro Jaya.
"Mengalami luka memar parah di bagian wajah kanan," kata Yusri dalam keterangannya, Selasa (1/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, yang kedua adalah Bripda Bernandus Dimas. Bernadus merupakan anggota Kompi 3 Pleton 2 Dalmas Ditsamapta Polda Metro Jaya. Bernadus mengalami luka sobek di bagian wajah dan mengalami memar di seluruh wajah.
"Luka belakang kuping kiri ada tujuh jahitan dan luka tusuk benda tajam di belakang paha kanan," ujar Yusri.
Kedua korban anggota Polri tersebut sempat menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati. Namun, saat ini keduanya telah dipindahkan ke RSPAD untuk proses perawatan lebih lanjut.
Sebelumnya, Polsek Ciracas, Jakarta Timur diserang pada Sabtu (29/8) dini hari lalu oleh sekitar 100 orang tak dikenal. Belakangan hasil penyelidikan mengungkap sejumlah anggota TNI turut menjadi pelaku penyerangan tersebut.
Penyerangan itu bermula dari kebohongan prajurit TNI yang bertugas di Direktorat Hukum Angkatan Darat (Ditkumad), Prada MI. Prada MI mengaku dikeroyok kepada rekannya.
Usai ditelusuri, ternyata Prada MI mengalami kecelakaan tunggal dan tidak mengalami pengeroyokan. Prada MI mengalami kecelakaan tunggal akibat tidak konsentrasi dan tak dapat mengendalikan motornya saat akan menyalip motor yang ada di depannya.
Sejauh ini, 31 anggota TNI AD yang terlibat dalam insiden tersebut telah diperiksa. Dari jumlah itu, 12 orang di antaranya ditahan di Polisi Militer Kodam Jaya (Pomdam Jaya), Guntur, Jakarta. Sedangkan 19 personel TNI AD lainnya masih dalam proses pemeriksaan.
Sementara itu, Polda Metro juga tengah menyelidiki soal kemungkinan dugaan keterlibatan oknum masyarakat sipil dalam peristiwa penyerangan tersebut
"Dari Polda sendiri kita masih terus mendalami apakah kemungkinan ada keterlibatan orang sipil di sini, nanti ada domainnya Polda Metro Jaya. Kita tunggu saja dulu," Yusri di Polda Metro Jaya, Senin (31/8).
(dis/fra)