Armuji, Kader PDIP Pendamping Eri Cahyadi di Pilkada Surabaya

CNN Indonesia
Kamis, 03 Sep 2020 08:07 WIB
Selama terjun ke dunia politik, Armuji sempat menduduki kursi DPRD Kota Surabaya. Saat ini, ia menjabat anggota DPRD Jawa Timur.
PDIP mengusung Armuji (kanan) mendampingi Eri Cahyadi (kiri) dalam Pilkada Kota Surabaya 2020. (ANTARA FOTO/MOCH ASIM)
Surabaya, CNN Indonesia --

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi mengusung Eri Cahyadi-Armuji dalam Pilkada Kota Surabaya 2020. Mereka berdua diusung untuk menggantikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang segera habis masa jabatannya.

Berbeda dengan Eri yang sejak lama berkarier sebagai birokrat di Pemerintahan Kota Surabaya, Armuji sejak lama telah terjun ke dunia politik.

Armuji merupakan kader PDIP. Pria kelahiran 1965 silam itu pernah menjadi anggota DPRD Surabaya. Ia juga pernah menjabat ketua DPRD Surabaya. Saat ini, Armuji duduk sebagai anggota DPRD Jawa Timur 2019-2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain aktif di dunia politik, ia juga pernah menjadi Ketua Persatuan Atletik Indonesia

Awalnya, Armuji mengikuti penjaringan bakal calon wali kota Surabaya pada tahun lalu. Ia mengambil formulir pendaftaran lewat DPC PDIP Kota Surabaya.

Infografis Pilkada Serentak 2020 di Tengah Covid-19

Setelah mengikuti prosesnya, Armuji tiba-tiba mengundurkan diri dari pencalonan pada Juli lalu. Ia mengaku ada sesama kader PDIP yang juga ingin maju dalam Pilkada Kota Surabaya 2020.

Armuji pernah terseret dalam kasus korupsi dana hibah Jaringan Aspirasi Masyarakat (Jasmas) Pemkot Surabaya pada 2016. Ia beberapa kali diperiksa sebagai saksi kasus tersebut. 


Kesaksian Armuji dibutuhkan penyidik untuk mengetahui mekanisme pencairan dana hibah karena ketika itu dirinya menjabat sebagai ketua DPRD Surabaya. Saat itu ada enam anggota DPRD Surabaya yang terlibat kasus.

Meskipun demikian, Armuji tetap diusung PDIP sebagai calon wakil wali kota Surabaya. Ia mendampingi Eri Cahyadi yang dijagokan sebagai calon penerus Risma memimpin Kota Pahlawan.

Namun, keputusan DPP PDIP tersebut sempat membuat kader PDIP Surabaya geram. Bahkan, kader PDIP Surabaya tak merespons pekik merdeka Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

Mereka kecewa karena DPP PDIP tak mengusung Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana dalam kontestasi politik elektoral lima tahunan tersebut. Whisnu juga merupakan kader PDIP yang sudah bergabung sejak beberapa tahun lalu.

(frd/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER