Pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelontorkan dana talangan sebesar Rp1,5 miliar untuk menanggulangi penyebaran virus corona (Covid-19) di Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur.
Lebih dari 600 santri di pesantren itu yang terkonfirmasi positif Covid-19. Usai temuan itu lingkungan pesantren pun diisolasi. Sekitar 6.000 santri pun menjalani karantina.
Tenaga ahli Penanganan Covid-19 dan Kebencanaan BPBD Jatim, Suban Wahyudiono mengatakan BNPB juga telah mengirimkan bantuan 500 velbed, 20 unit tenda BNPB, dan 20 unit toilet portable.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua bantuan dari BNPB telah kami terima. Kami berterima kasih sekali pada BNPB yang memberikan perhatian besar pada Jawa Timur dengan bantuan penanganan yang komprehensif pada kasus di pesantren tersebut," kata Suban, Kamis (3/9).
Suban mengatakan Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo bahkan langsung mengirimkan bantuan ikan tuna sebanyak 4 ton ke Ponpes Blokagung dan minyak kayu putih 100 cc sebanyak 6000 botol.
Lebih lanjut, ia memastikan sejumlah peralatan posko telah difungsikan di lingkungan Posko Covid-19 dan dapur umum yang terletak di Lapangan Kaligesing Desa Karangmulyo Kec Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi.
"Kemarin Ibu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga telah meninjau langsung lokasi pondok yang terpapar Covid-19, kami semua lintas sektor lintas instansi bersama-sama satu tujuan agar temuan klaster di pesantren di Blokagung segera selesai," kata Suban.
![]() |
Di sisi lain, Pengasuh Ponpes Darussalam Blokagung Hj Nihayatul Wafiroh pun langsung menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan yang diterima. Ia yakin bantuan tersebut sangat membantu proses karantina para santrinya, termasuk untuk meningkatkan imunitas para santri.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Banyuwangi, Jawa Timur menyatakan jumlah santri di Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, yang positif virus corona (Covid-19) menjadi 622 orang. Sementara Kementerian Agama menyebut 539 santri positif Covid-19.
"Sampai akhirnya 622 yang terkonfirmasi positif hasil dari pengambilan swab di lokasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr Widji Lestariono kepada CNNIndonesia.com, Selasa (1/9).
Rio menjelaskan penularan virus corona di Ponpes Darussalam Blokagung bermula ketika empat santri mengalami gejala klinis Covid-19, pada 14 Agustus lalu. Mereka langsung menjalani pemeriksaan kesehatan dan rapid test di puskesmas Banyuwangi.
"Berdasarkan hasil rapid test mereka dinyatakan reaktif semua," ujarnya.
Dari temuan itu, kata Rio, pengurus pesantren dan Dinkes Banyuwangi melakukan tracing terhadap sejumlah santri lain yang melakukan kontak erat. Hasilnya ditemukan 502 orang pernah kontak erat dengan empat santri positif Covid-19 itu.
"Dari situ didapatkan 96 santri yang reaktif rapid test. 77 di antaranya kemudian positif berdasarkan tes swab," katanya.
Rio mengatakan secara berkala Dinkes Banyuwangi terus melakukan tes swab massal kepada ratusan santri. Kini hasilnya, sebanyak 622 santri dinyatakan positif virus corona.
Menurut Rio, lingkungan pesantren memiliki risiko penularan corona yang tinggi lantaran para santri hidup dengan berkelompok dan jarak yang sangat dekat.
"Jika ada satu saja yang terkena maka akan dengan cepat meluas," ujarnya.
(frd/pmg)