Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat angka kasus kematian di kedua Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur cukup tinggi dan telah melampaui persentase kasus kematian kumulatif harian secara nasional per Kamis (3/9).
Melalui pemaparan data satgas covid-19, terlihat bahwa persentase angka kematian secara nasional per hari ini yakni berjumlah 7.750 atau 4,2 persen kasus kematian, dengan 44.463 kasus aktif, kemudian 132.055 kasus sembuh, serta 3.622 penambahan kasus baru.
Sedangkan kasus covid-19 di Jawa Tengah total berjumlah 14.428 kasus. Dari jumlah itu angka kasus kematian berjumlah 1.043 kasus atau sebesar 7.22 persen, dengan 9.294 kasus sembuh, serta 4.091 kasus aktif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kasus meninggal di Jawa Tengah perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena angkanya cukup tinggi 7.22 persen dimana angka nasional 4.2 persen," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (3/9).
Wiku pun menyebut saat ini setidaknya tiga Kota/Kabupaten di Jawa Tengah masuk dalam kategori zona merah atau daerah risiko tinggi covid-19. Ia juga mengatakan, sebanyak 54 persen kasus di Jawa tengah terpusat di Kota Semarang.
"Pemkot Semarang agar dapat menekan kenaikan jumlah kasus dengan terus memperhatikan protokol kesehatan secara bersama-sama, dan dengan dukungan semua pihak, karena melihat aktivitas sosial-ekonomi sudah mulai berjalan," pesan Wiku.
Sementara itu, Wiku juga menyoroti angka kasus kematian kumulatif di Jawa Timur yang juga melampaui kasus kematian nasional.
Berdasarkan paparan data oleh Wiku, kasus covid-19 di Jawa Timur total berjumlah 34.278 kasus. Dari jumlah itu angka kasus kematian berjumlah 2.425 kasus atau sebesar 7.07 persen, dengan 26.777 kasus sembuh, serta 5.076 kasus aktif.
"Kasus meninggal yang perlu menjadi perhatian, karena angkanya cukup tinggi, Jawa Timur di atas kasus meninggal nasional," kata Wiku.
Serupa, merespons tingginya jumlah kematian di Jawa Timur, Wiku pun tetap berpesan kepada seluruh masyarakat dan jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Timur, khususnya Kota Surabaya yang menyumbang kasus tertinggi sebanyak 12.122 kasus.
"Pemda khususnya Kota Surabaya mohon untuk dapat menekan kasus, demikian pula angka kematian juga harus bisa ditekan, paling tidak sama dengan angka nasional," pesan Wiku.
Dalam hal ini, Wiku juga menyoroti empat provinsi yang berkontribusi besar dalam jumlah kasus kumulatif covid-19 di Indonesia. Dan kesemuanya berasal dari empat provinsi yang berada di Pulau Jawa.
Mereka adalah DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur. Wiku mengatakan keempat provinsi ini menyumbang 56 persen dari penambahan kasus positif terkonfirmasi covid-19 di Indonesia.
Sementara itu, kasus konfirmasi positif Covid-19 hari ini, Kamis (3/9) mengalami penambahan sebanyak 3.622 kasus. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak kasus covid-19 diumumkan pada Maret lalu.
Selain itu, tambahan harian kasus konfirmasi positif dalam beberapa hari terakhir menunjukkan tren peningkatan.
Seperti pada Agustus lalu, tambahan kasus positif berkisar antara angka 1.000-3000 kasus. Rekor tambahan kasus positif pada Agustus yakni 29 Agustus sebanyak 3.308 kasus. Dalam satu bulan itu, terdapat 66.420 kasus.
Secara kumulatif, kasus positif Covid-19 berjumlah 184.268 kasus, sebanyak 24,1 persen atau 44.463 kasus aktif yang masih membutuhkan perawatan, 71,7 persennya sembuh sebanyak 132.055, dan 4,2 persen atau 7.750 meninggal dunia.
(khr/age)