Sebanyak 6.000 santri di Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur, dikarantina usai temuan 622 kasus positif Covid-19 di lokasi itu.
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Widji Lestariono mengatakan isolasi itu membutuhkan belasan ribu kotak makanan per hari.
"Dapur umum di sana, untuk memasok support makanan 6.000 santri, tiga kali hari sekali makan, berarti sehari mereka harus menyiapkan 18.000 kotak makanan. Dan didukung oleh Pemprov dan TNI," kata dr Rio, sapaan akrabnya, kepada CNNIndonesia.com, Kamis (3/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung lokasi Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi pada Rabu (2/9) siang.
Dalam kunjungan itu, ia memastikan keamanan pangan dan pasokan logistik, dan membentuk tim keamanan pangan atau food security di dalam lingkungan pesantren.
"Keberadaan tim Food Security ini bertujuan untuk memantau keamanan bahan pangan, kadar gizi hingga kalori yang terkandung di dalam setiap makanan yang akan disajikan. Ini menjadi penting untuk menyiapkan standard kalori, gizi dan pastikan makanannya secure," kata Khofifah.
Khofifah juga berpesan agar semua makanan yang tersaji bebas dari borax dan formalin. Bahkan dirinya meminta petugas selalu memantau takaran gizi dan kalori di setiap saji makanannya.
"Pastikan yang dikonsumsi bebas formalin, pastikan bebas borax, pastikan bergizi dan berkalori yang cukup. Mengingat salah satu yang harus dilakukan saat isolasi adalah makanan sehat dan bergizi," pesan Khofifah.
Khofifah pun ingin para santri dipantau perkembangan kesehatannya. Para santri harus terus merasa bahagia, sehingga imun tetap terjaga.
"Pastikan bahwa mereka termonitor dengan format yang membuat mereka bahagia. Format perawatan dengan tenaga kesehatan yang memadai, nutrisi yang cukup dan olahraga ini telah terbukti menghasilkan 100 persen kesembuhan bagi pasien RS Darurat Lapangan Indrapura," katanya.