Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat yang juga Gubernur Jabar Ridwan Kamil dijadwalkan melakukan kunjungan berupa penyuntikan kedua sebagai relawan uji klinis di Puskesmas Garuda, Kota Bandung.
Emil, panggilan Ridwan Kamil, mendapatkan jadwal penyuntikan kedua pada Senin (14/9).
Selain Emil, terdapat tiga pimpinan Forkopimda Jabar yakni Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, dan Kepala Kejati Jabar Ade Eddy Adhyaksa, yang juga akan mengikuti tahapan penyuntikan tahap kedua vaksin Covid-19 di Puskesmas Garuda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami pimpinan terus menjaga kondisi karena tanggal 14 September nanti kami yang jadi relawan vaksin akan dites yang kedua," ujar Emil dalam jumpa pers virtual di Makodam III/Siliwangi, Rabu (9/9).
Emil menuturkan, setelah penyuntikan vaksin, dia akan kembali lagi ke Puskesmas Garuda dua pekan setelahnya untuk menjalani pemeriksaan kesehatan dan tes darah.
Lalu, akan diminta kembali datang pada Desember mendatang.
"Mohon doanya uji klinis ini berhasil sehingga kita bisa memproduksi dan memberikan vaksinasi kepada warga Jawa Barat dan Indonesia," ucap Emil.
Untuk diketahui, proses uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac oleh BUMN Bio Farma dan Fakultas Kedokteran Unpad ini berlangsung dalam lima tahap kunjungan selama kurang lebih enam bulan atau hingga akhir 2020.
Jika uji klinis berjalan lancar, rencananya vaksin Sinovac akan mendapat izin edar dan diproduksi massal di awal 2021.
Lihat juga:Labirin Merah-Kuning-Hijau Jokowi |
Sebelumnya, Emil dan para pejabat di Jabar yang menjadi relawan uji klinis vaksin Covid-19 telah menjalani penyuntikan pertama vaksin pada Jumat (28/8) lalu.
Sementara itu, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran Unpad Kusnandi Rusmil mengatakan, sebanyak 450 relawan telah mendapatkan penyuntikan vaksin buatan Sinovac. Mereka, kata dia, tidak menunjukkan masalah kesehatan.
"Sampai sekarang yang sudah disuntik vaksin ada 450 orang, 200 sudah mau suntikan kedua dan 250 baru suntikan pertama. Sampai sekarang belum ada yang masuk rumah sakit atau gimana, semua biasa-biasa aja," ujar Kusnandi saat ditemui di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, Rabu (9/9).
Kusnandi menerangkan, setiap relawan yang disuntik vaksin Covid-19 akan dilihat perkembangannya. Salah satunya memeriksa apakah relawan mengalami alergi atau tidak.
(hyg/kid)