Tangsel Enggan PSBB Total, Ponakan Prabowo Minta Transparansi

CNN Indonesia
Jumat, 11 Sep 2020 02:10 WIB
Calon wakil wali kota Tangsel, Rahayu Saraswati menilai PSBB total perlu diterapkan jika kasus corona sudah sama seperti di DKI Jakarta.
Bakal calon wakil wali kota Tangsel Rahayu Saraswati menilai perlu ada transparansi data mengenai perkembangan corona oleh Pemkot Tangsel (CNN Indonesia/Patricia Diah Ayu Saraswati)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bakal calon wakil wali kota Tangerang Selatan, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo meminta Pemkot untuk transparan menjabarkan perkembangan kasus penularan virus corona (Covid-19). Dengan begitu, bisa ditentukan langkah terbaik terkait penerapan PSBB.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengaku belum mau menerapkan PSBB total seperti DKI Jakarta karena mengklaim penularan di wilayahnya masih terkendali.

"Transparansi data kasus seperti apakah saat ini di Tangsel," kata Sara saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (10/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apabila Tangsel memang termasuk zona merah dengan tingkat risiko tinggi berdasarka data terbaru, menurut Sara, PSBB penuh perlu diterapkan kembali. Oleh karena itu, transparansi data menjadi penting sebelum mengambil kebijakan.

"Jika status Tangsel sama dengan DKI Jakarta maka PSBB wajib diterapkan kembali. Tapi tentu harus ada data yang akurat tentang Tangsel dulu," kata Sara.

Sara mengatakan Pemkot Tangsel juga perlu menggalakkan pencegahan penularan virus corona sesuai dengan Inpres No. 6 tahun 2020. Sosialisasi mengenai protokol kesehatan harus disampaikan secara kontinyu. Seperti memakai masker, rajin cuci tangan dan menjaga jarak.

Penegakan sanksi pun perlu dilakukan kepada mereka yang melanggar protokol kesehatan.

"Dan, yang utama dari itu adalah adanya suri tauladan dari pemimpin dan aparat untuk memberi contoh tentang kedisiplinan itu," kata Sara.

Sara juga mengaku akan mengurangi kegiatan sosialisasi dengan warga terkait keikutsertaan dirinya di Pilwalkot Tangsel. Dia akan memperbanyak tatap muka virtual.

"Kami yang pertama mensosialisasikan kepada publik ajakan untuk mengefektifkan perjumpaan tatap muka lewat daring, dengan ajakan berZOOMpa."

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai 14 September. Bukan lagi PSBB transisi seperti yang saat ini diterapkan. Langkah itu diambil mengingat kasus corona yang meningkat pesat.

Merespons langkah Pemprov DKI Jakarta, Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan pihaknya belum mau menerapkan PSBB secara penuh. Alasannya, kasus penularan masih terkendali.

Merespons PSBB Total di DKI, Benyamin mengaku pihaknya tak ada rencana mengambil kebijakan serupa. Dia mengklaim laju penyebaran Covid-19 di Tangsel saat ini masih dalam situasi yang terkendali.

(thr/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER