RK Sempat Pegal dan Susah Angkat Tangan Usai Suntik Vaksin

CNN Indonesia
Selasa, 15 Sep 2020 00:41 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merasakan pegal usai menjalani penyuntikan vaksin Sinovac yang kedua kali.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menjalani penyuntikan vaksin Sinovac. (Foto: ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menceritakan pengalamannya usai menjalani uji klinis vaksin covid-19 untuk kedua kalinya di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Senin (14/9). Emil, sapaannya, termasuk salah satu relawan uji klinis vaksin buatan perusahaan biofarma asal China, Sinovac.

Emil menuturkan, kunjungan kali ini lebih cepat ketimbang kunjungan pertama pada dua pekan lalu. Dalam proses uji klinis ini tidak ada lagi pengambilan darah.

"Hari ini berlangsung lebih cepat tidak ada pengambilan darah, hanya saja urutannya kami dicek timbangan kemudian masuk. Dokter periksa lagi apakah selama dua minggu ada perubahan, lalu dicek melalui stetoskop di paru-paru dan sekitarnya," ucap Emil dalam jumpa pers.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proses berbeda yang dirasakan Emil dalam uji klinis kali ini adalah ukuran jarum suntik yang lebih besar. Usai disuntik, Emil dan sejumlah relawan lain menunggu selama 30 menit untuk mengetahui reaksi yang dihasilkan. Ia mengaku merasa pegal usai penyuntikan meski kondisi tersebut tak berlangsung lama.

"Kalau saya pribadi selama lima menit mengulangi reaksi yang sama (seperti penyuntikan pertama) tubuh saya. Jadi agak pegal selama lima menit, agak susah mengangkat tangan tapi sekarang sudah agak lumayan," tuturnya.

Emil mengatakan, proses uji klinis yang kedua ini berjalan lancar. Ia berharap tidak merasakan kantuk seperti reaksi penyuntikan pertama pada 28 Agustus lalu.

"Hari berikut biasanya ngantuk tapi mudah-mudahan tidak terjadi lagi dan hasilnya dimonitor lagi," katanya.

Usai menjalani penyuntikan vaksin pada uji klinis yang kedua, Emil dan para pejabat dari sejumlah instansi akan kembali pada dua pekan mendatang, yakni Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, dan Kepala Kejati Jabar Ade Eddy Adhyaksa. Mereka akan diambil sampel darahnya untuk diteliti apakah vaksin telah memberikan antibodi.

"Jadi selama dua kunjungan lagi mohon doanya agar hasil dua minggu dari sekarang ada reaksi positif yang baik, yaitu meningkatnya imunitas dan antibodi kami dalam menghadapi covid," ujar Emil.

Saat ini, lanjut Emil, jumlah relawan yang mengikuti uji klinis sudah mencapai lebih dari 600 orang dari target 1.620 relawan.

Dari jumlah tersebut, 400 di antaranya telah menjalani penyuntikan vaksin tahap pertama dan 200 orang di tahap kedua.

Untuk diketahui, proses uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac oleh BUMN Bio Farma dan Fakultas Kedokteran Unpad ini berlangsung dalam lima tahap kunjungan selama kurang lebih enam bulan atau hingga akhir 2020.

Jika uji klinis berjalan lancar, rencananya vaksin Sinovac akan mendapat izin edar dan diproduksi massal di awal 2021.

Dalam penyuntikan vaksin, peneliti melakukan randomisasi yaitu prosedur pengacakan untuk menentukan apakah relawan atau subjek penelitian akan mendapatkan vaksin SARS-Cov-2 atau plasebo berupa water for injection.

(pris)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER