Reisa: Tempat Tidur RS Aman Hadapi Lonjakan Kasus Corona

CNN Indonesia
Senin, 14 Sep 2020 20:41 WIB
Ketersediaan tempat tidur di rumah sakit seluruh Indonesia dipastikan aman jika terjadi lonjakan pasien Covid-19 hingga 20 persen.
Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Reisa Broto Asmoro. (Foto: Muchlis - Biro Pers)
Jakarta, CNN Indonesia --

Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Reisa Broto Asmoro memastikan ketersediaan tempat tidur untuk merawat pasien positif Covid-19 di seluruh rumah sakit di Indonesia dalam kondisi aman. 

Reisa menyebut ketersediaan tempat tidur itu pun dipastikan aman jika terjadi lonjakan pasien hingga 20 persen.

"Berdasar informasi dari Kemenkes, bed occupancy ratio atau ketersediaan tempat tidur di rumah sakit di seluruh Indonesia dalam kondisi aman dan dapat mengantisipasi jika terjadi lonjakan 20 persen sesuai ketentuan WHO. Tapi kita harapkan itu tidak terisi," kata Reisa dalam konferensi pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (14/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, pada kesempatan itu, Reisa mengatakan per hari ini, terdapat penambahan 3.495 kasus sembuh Covid-19 di Indonesia, sehingga total menjadi kasus sembuh sebanyak 158.405 orang.

"Recovery rate 71 persen. Angka ini cukup tinggi, yang artinya tujuh di antara 10 orang yang terkena Covid-19 sudah sembuh," kata dia.

Sementara terkait kasus positif, ia melaporkan hari ini terjadi penambahan sebanyak 3.141 kasus, sehingga total menjadi 221.523 kasus.

"Namun jika kita lihat kasus aktif justru terjadi penurunan di beberapa tempat, di mana jumlah kasus aktif per hari ini adalah 54.277, menurun dibandingkan hari sebelumnya yakni 54.649 kasus," kata dia.

Okupansi RS di Depok Tinggi

Pada kesempatan berbeda, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pihaknya akan mengunjungi beberapa rumah sakit di Kabupaten Bogor dan Depok. Kunjungan tersebut terkait keterisian atau okupansi rumah sakit yang menampung pasien Covid-19.


Ridwan Kamil saat menerima bantuan dari perusahaan berupa peralatan melawan Covid-19Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Foto: Dok. Pemprov Jabar)

Emil, panggilanRidwan Kamil mengatakan kondisi okupansi rumah sakit di Jabar masih relatif aman. Hanya saja, berdasarkan data yang ada, okupansi rumah sakit di KotaDepok paling tinggi.

"Besok, saya akan mengecek fasilitas kesehatan karena masih ada yang terukur seperti di Kabupaten Bogor tetapi ada yang sudah naik sekali seperti di Depok. Makanya kami ke sana untuk mencari solusi," ucap Emil dalam konferensi pers di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Senin (14/9).

Menurutnya angka keterisian di Depok agak mengkhawatirkan di mana rentang keterisiannya di angka 60-80 persen. Sebaliknya di Kabupaten Bogor kondisi rumah sakit dipastikan sangat terkendali karena keterisian masih di bawah 40 persen.

"Tadi pagi sudah ada request, karena saya bilang di Depok harus bikin skenario terburuk kalau nanti sudah buruk dan memang penuh apa yang harus dilakukan. Kalau Depok penuh, Kabupaten Bogor bisa menerima warga Depok. Semua atas nama kemanusiaan kita harus saling atur," ujarnya.

Emil mengungkapkan tingkat keterisian ruang perawatan pasien Covid-19 di Jawa Barat masih di bawah 50 persen, kecuali Kota Depok yang mulai menunjukkan lonjakan.

"Tingkat keterisian rumah sakit Jawa Barat angkanya ada di 44 persen. Angka ini masih aman terkendali karena standar WHO di angka 60 persen," ucapnya.

Menurut Emil, permasalahan di Jabar saat ini ada pada tingkat kesembuhan pasien Covid-19 yang masih di bawah 70 persen.

"Problem di jabar itu tingkat kesembuhannya kurang optimal masih di angka 53 persen idealnya di 70 persen. Akibatnya ini menyebabkan proporsi belum ideal. Tapi tingkat kematiannya rendah 2,14 persen," ujarnya.

(yoa/hyg/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER