Juru Bicara Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar-Lembaga Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan Kemenhan itu ikut terkena imbas merosotnya fiskal atau pendapatan negara akibat pandemi Covid-19.
Menurutnya, dampak yang paling terasa adalah soal belanja alat utama sistem persenjataan (alutsista).
"Kalau ada yang terpengaruh, pasti karena kapasitas fiskal kita agak melemah begitu, dan itu adalah fakta," kata Dahnil saat melakukan siaran live Instagram bersama pintarpolitik yang diakses CNNIndonesia.com, Selasa (15/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imbas dari hal itu, Kemenhan pun menetapkan skala prioritas dalam hal belanja pertahanan. Kementerian pimpinan Prabowo Subianto itu memilah persenjataan yang dianggap sangat esensial diperlukan dan tidak terlalu membebankan keuangan negara.
"Kami di Kemhan itu berusaha untuk menetapkan priorotas. Kira-kira prioritas belanja pertahanan yang opportunity cost-nya lebih tinggi," kata Dahnil.
Misalnya, kata Dahnil, sebagai contoh adalah pembelian kapal untuk menambah sistem pertahanan di perbatasan. Pembelian kapal ini akan dilihat seberapa penting hal itu dilakukan saat ini.
![]() |
Apalagi menurutnya, saat ini situasi di Laut China Selatan kian memanas, mengingat kawasan itu berbatasan langsung dengan wilayah kedaulatan laut Indonesia .
"Jadi orientasi-orientasi belanja pertahanan pasti terpengaruh saya tidak ingin menutup-nutupi itu tetapi tentu Pak Prabowo dan seluruh komponen di Kemhan itu prioritas termasuk mana yang paling urgen," kata dia.
Belakangan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto telah mengirim surat kepada Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner terkait ketertarikan Indonesia membeli 15 unit jet tempur bekas, Eurofighter Typhoon. Surat bernomor 60/M/VII/2020 itu dibubuhi tanda tangan Prabowo pada 10 Juli 2020.
Kepala Biro Humas Kemhan Djoko Purwanto menyatakan berbagai alutsista yang menjadi incaran Kemhan telah melalui kajian dan proses penyeleksian.
"Kalau ditanya ada enggak rencana pembelian, semua masuk rencana," kata Djoko beberapa waktu lalu.
(tst/pmg)