Tiga Orang Meninggal akibat Banjir-Longsor di Manado

CNN Indonesia
Sabtu, 23 Jan 2021 03:45 WIB
Dua orang meninggal karena longsor dan satu menjadi korban meninggal saat terjadi banjir di Manado, Sulawesi Utara.
Tiga orang menjadi korban meninggal saat longsor dan banjir di Manado. (Foto: ANTARA FOTO/ADWIT B PRAMONO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekitar tiga orang dikabarkan meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor yang melanda kota Manado, Sulawesi Utara.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado Donald Sambuaga mengatakan hingga pukul 22.00 WITA dua korban meninggal karena tanah longsor, sementara satu lainnya merupakan korban banjir.

"Data yang masuk di posko penanggulangan bencana Manado, dua korban yang meninggal karena longsor, sementara satu lainnya merupakan korban banjir," kata Donald.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip Antara, korban meninggal karena tanah longsor di Kanaan, Ranotana merupakan Johnly Bawoleh dan satu lainnya korban longsor di Teling Tingkulu masih dalam proses identifikasi.

Sementara korban banjir bernama Sima Inaku, meninggal di tempat pengungsian di Masjid Darul Arqam, Ternate Tanjung.

Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab banjir dan tanah longsor karena hujan lebat.

"Analisis sementara, berdasarkan kondisi dinamika atmosfer terkini adanya pusat tekanan rendan (1008 hPa) di Laut China Selatan dan pusat tekanan rendah LPA (998 hPa) di Laut Timur," ujar Koordinator Operasional Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Arther Molle.

Kondisi tersebut membentuk sirkulasi siklonal menyebabkan pola gradien angin di Sulut yaitu konvergensi massa udara/pertemuan massa udara di wilayah ini. Massa udara yang bertemu di Sulut merupakan massa udara basah yang terbawa dari Samudera Pasifik sebelah barat.

BMKG memperingatkan potensi hujan sedang hilang lebat disertai kilat dan angin kencang di wilayah Kabupaten Minahasa (seluruh wilayah), Kabupaten Bolaang Mongondow (bagian utara), Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (bagian timur).

Kondisi ini dapat meluas ke wilayah Kabupaten Kepulauan Sitaro (seluruh wilayah), Kabupaten Kepulauan Talaud (bagian selatan dan timur, Kabupaten Minahasa Utara (bagian selatan), Kota Bitung (bagian selatan), Kota Tomohon (seluruh wilayah) hingga 23 Januari 2021 pukul 01:35 Wita.

Sebelumnya Kepala BPBD Manado, Donald Sambuaga mengatakan jika air naik dengan ketinggian beragam, mulai dari 45 cm di sebagian wilayah Manado.

"Air sudah naik di sebagian wilayah Manado, dengan ketinggian bervariasi mulai dari 45 cm sampai 60 cm," ujar Donald.

Sejumlah daerah yang diterjang banjir hingga ketinggian 60 cm terjadi di Sario Tumpaan,Tikala,Bitung Karangria, Winangun, Ranotana, Karombasan, Bumi Nyiur, Banjer, Paal Dua hingga lampu merah depan pintu masuk tol. Sementara di jalan lingkar Manado pun air naik sampai lebih dari 50 cm.

(antara/ evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER