41 Anggota IDI Sultra Terinfeksi Covid, Termasuk Kadinkes

CNN Indonesia
Selasa, 22 Sep 2020 04:49 WIB
IDI Sultra menyebut 41 dokter anggotanya, termasuk Kepala Dinas Kesehatan Sultra Sultra Muh Ridwan, terinfeksi Virus Corona.
Ilustrasi tenaga medis. (Foto: ANTARAFOTO/Adiwinata Solihin)
Kendari, CNN Indonesia --

Sebanyak 41 dokter yang terhimpun di Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulawesi Tenggara (Sultra), termasuk Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Muh Ridwan, terinfeksi Virus Corona.

Sejauh ini, sudah ada 32 orang dokter yang dinyatakan sembuh sementara sembilan orang masih dalam perawatan.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sultra La Ode Rabiul Awal menyebut dokter terakhir yang dinyatakan terinfeksi adalah Muh Ridwan. Total jumlah dokter yang tergabung di IDI Sultra sendiri mencapai 986 orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu data terakhir yang kita himpun per hari ini," kata pria yang akrab disapa Dokter Wayong ini kepada CNNIndonesia.com, Senin 21 September 2020.

Menurut Wayong, jumlah dokter yang terinfeksi ini di luar dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI).

"Mereka punya organisasi tersendiri juga," katanya.

Ia menyebut, salah satu anggota PDGI Sultra dilaporkan meninggal dunia terinfeksi Covid yang berasal dari Kabupaten Konawe Selatan. Namun, soal jumlah dokter gigi yang terinfeksi ia belum tahu pasti detilnya.

Dokter Wayong menyebut mayoritas dokter yang terinfeksi adalah dokter umum sebanyak 32 orang dan dokter spesialis 9 orang.

Hal ini menunjukkan bahwa, dokter umum paling rentan kontak langsung dengan pasien Covid yang tidak memiliki gejala.

"Jumlah nakes kita juga sudah banyak, sudah ratusan yang terinfeksi dan ada yang meninggal dunia," jelasnya.

Karena tenaga kesehatan dan dokter sangat rentan tertular, maka ia mendorong adanya perlindungan tenaga kesehatan dalam menjalankan tugasnya di garda terdepan melawan virus asal Wuhan China ini.

"Minimal ada kebijakan agar tenaga kesehatan dan dokter bisa swab jika ada gejala atau tanpa gejala namun memiliki riwayat kontak dengan pasien terinfeksi," jelasnya.

Menurut Rabiul, hal ini penting dilakukan mengingat banyak dokter dengan tanpa gejala, namun berbahaya karena bisa menjadi carier bagi pasiennya.

"Jangan sampai tujuannya menolong pasien, padahal bisa menulari. Ini pentingnya bahwa dokter perlu dilakukan swab secara periodik jangan sampai menjadi penular dan akibatnya virus corona tidak bisa dikendalikan," bebernya.

Umumkan Sendiri

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Muh Ridwan dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona, Senin (21/9). Ia mengumumkan sendiri statusnya melalui video yang dibagikan melalui pesan WhatsApp.

Infografis Insentif dan Santunan Kematian untuk Tenaga MedisFoto: CNNIndonesia/Fajrian

"Setelah pemeriksaan PCR yang dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Bahteramas sore tadi, saya dinyatakan telah terkonfirmasi positif corona," kata Muh Ridwan.

Ia juga mengimbau agar masyarakat menjaga kesehatan dan bersama memutus mata rantai penularannya.

Dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Ridwan mengaku mengaku tanpa gejala. Menurut dia, semua orang berpotensi terinfeksi virus Corona apalagi dirinya seorang dokter yang aktivitasnya berkaitan langsung dengan pasien.

"Saya memilih untuk melakukan karantina di BPSDM," imbuhnya.

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sultra La Ode Rabiul Awal menyebut, langkah Ridwan mengumumkan dirinya secara terbuka terinfeksi Virus Corona patut diapresiasi.

"Ini langkah tepat seorang pejabat mengumumkan dirinya terinfeksi. Harusnya ini juga bisa dilakukan oleh pejabat lainnya," katanya.

Rabiul menyebut, dirinya tidak mengetahui rekan sejawatnya itu terinfeksi dimana. Namun, ia mengaku dokter dan tenaga kesehatan sangat rentan tertular virus di tengah banyaknya kasus orang tanpa gejala (OTG).

Terhadap kontak erat Kadis Kesehatan Provinsi Sultra itu, telah dilakukan tracking dan selanjutnya menjalani swab.

Infografis Mengenal Alat Pelindung Diri Petugas Medis Covid-19Foto: CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi

Berdasarkan data gugus tugas, pada hari ini, Senin 21 September 2020, terjadi penambahan 36 kasus baru yang terdiri dari Kota Kendari 23 orang, Kota Baubau 6 orang, Konawe Utara 2 orang, Konawe Selatan 2 orang, Kolaka 1 orang dan Konawe 2 orang. Total pasien positif hingga saat ini sebanyak 2.223 orang.

Sementara pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 45 orang yang berasal dari Konawe Selatan 1 orang, Konawe Utara 1 orang, Buton Tengah 6 orang, Kendari 9 orang dan Baubau 28 orang.

Total pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 1.417 orang. Sementara pasien yang meninggal dunia sebanyak 48 orang dan pasien yang masih menjalani perawatan sebanyak 758 orang.

(pnd/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER