Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng Faqih meminta masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 untuk membantu melindungi tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas.
Menurutnya ada dua hal penting yang harus dilakukan saat ini, mengingat penambahan kasus positif harian Covid-19 dalam sepekan terakhir mencapai angka empat ribu dalam sehari.
"Sekarang ada 4.000 sehari, ada dua hal penting yang harus kita siapkan, pertama menambah kapasitas pelayanan, kedua mendorong masyarakat disiplin protokol kesehatan terutama pakai masker," ujarnya dalam dialog Benteng Terakhir Penanganan Covid-19 yang disiarkan lewat akun Youtube BNPB, Selasa (22/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daeng mengatakan meskipun kapasitas hunian rumah sakit terus ditambah, ada kekhawatiran fasilitas tersebut akan mengalami kepenuhan pasien atau overload jika proses penularan di masyarakat tidak dikendalikan. Kondisi tersebut juga akan membuat petugas kesehatan kelelahan dan berisiko tinggi tertular.
"Kami akan berembuk dengan seluruh petugas kesehatan untuk mendorong masyarakat disiplin [protokol kesehatan]. Kalau tidak disiplin, maka penularan akan tetap tingi segiat apapun kita melakukan penambahan kapasitas, suatu saat khawatir terlampaui kapasitas itu," ujar Daeng.
Sebagai informasi, Kasus tambahan harian Covid-19 pecah rekor pada 21 September sebanyak 4.176 kasus. Rekor sebelumnya yakni pada 19 September sebanyak 4.168 kasus.
Selama September, tambahan kasus harian di bawah 2.000 hanya dua kali terjadi, yaitu pada 1 September 2.775 kasus, dan 7 September 2.880 kasus. Sisanya, kasus harian berada di atas angka 3.000 kasus.
Akumulasi kasus positif hingga Senin (21/9) berjumlah 248.852 kasus, 180.797 sembuh, 9.677 meninggal, dan ada kasus aktif yang masih membutuhkan perawatan sebanyak 58.378 kasus.
Penambahan kasus harian juga berdampak pada tingginya tingkat hunian di rumah sakit. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sebelumnya mengatakan per 17 September keterisian ruang isolasi dan ICU di Indonesia mencapai 39,8 persen. Rasio keterpakaian RS Rujukan Covid-19 terbesar berada di DKI Jakarta sebesar 78 persen.
Namun ia mengatakan, ketersediaan ruang perawatan masih mencukupi. Pihaknya juga mengklaim terus melakukan koordinasi dengan Dinkes provinsi untuk menambah kapasitas ruangan pasien Covid-19.
![]() |
Sementara itu, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan saat ini sebanyak 7 persen pasien positif Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet adalah mereka yang selama ini berada di rumah selama pandemi virus corona di Indonesia.
Menurut Doni, mereka tertular dari anggota keluarga yang masih sering keluar rumah namun abai terhadap protokol kesehatan.
"Data dari pasien Wisma Atlet, beberapa minggu lalu dilakukan survei, terdapat 7 persen mereka yang dirawat adalah orang yang tidak pernah keluar rumah," kata Doni dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks DPR RI, Selasa (22/9).
Oleh karena itu, Doni mengimbau seluruh warga agar tetap waspada dan hati-hati terhadap penyebaran virus corona penyebab Covid-19. Ia juga meminta agar warga tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Lebih lanjut, menurut Doni yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu mengatakan, kelompok rentan seperti lanjut usia dan mereka yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid harus dipisahkan dari kelompok muda yang aktif bekerja.
Sebab, menurut dia, kelompok muda yang aktif ini sangat berpotensi untuk menjadi carrier atau pembawa virus corona.
"Harus tetap kita ingatkan kepada masyarakat bahwa kelompok komorbid harus dipisahkan dari kelompok muda yang aktif bekerja, yang bisa saja terpapar Covid tapi tidak mengalami gejala apa-apa," ungkapnya.
Jumlah kumulatif kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia telah mencapai 248.852 orang per Senin (21/9). Kasus positif tersebut bertambah 4.176 orang dari hari sebelumnya. Dari jumlah tersebut, sebanyak 180.797 orang dinyatakan telah sembuh dan 9.677 orang meninggal dunia.