Politikus PDI-Perjuangan Tubagus Hasanuddin menyebut pergantian jabatan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI pada 2017 tidak terkait dengan perintah menonton film G30S/PKI.
Ketika suksesi Panglima TNI itu berlangsung, Hasanuddin masih menjabat Wakil Ketua Komisi I DPR yang menangani bidang pertahanan. Menurutnya, pergantian itu dilakukan murni karena masa jabatan Gatot sudah habis.
"Tak ada hubungannya sama sekali. Yang bersangkutan (Gatot Nurmantyo,-red) memang sudah mendekati selesai masa jabatannya dan akan segera memasuki masa pensiun," kata Hasanuddin kepada CNNIndonesia.com, Kamis (24/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia berkata pergantian yang dilakukan tiga bulan sebelum Gatot memasuki masa pensiun merupakan hal yang lumrah. Menurutnya, banyak perwira tinggi yang mengakhiri jabatan sebelum pensiun.
"Kalau dihitung setelah selesai melaksanakan jabatan jadi Panglima TNI, masih ada sisa waktu 3 bulan sampai dengan akhir Maret, tapi itu hal yang lumrah," tutur Hasanuddin, yang merupakan pensiunan TNI dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal.
Hasanuddin pun menilai tak ada hal yang harus dipermasalahkan dari pergantian Gatot. Dia menegaskan bahwa pergantian Panglima TNI merupakan hak preogatif presiden dengan meminta persetujuan DPR RI dan hal yang biasa.
"DPR ketika itu telah menyepakati untuk memberhentikan yang bersangkutan dan mengangkat Panglima TNI yang baru. Seluruh fraksi di DPR semuanya aklamasi setuju memberhentikan Panglima TNI Gatot Nurmantyo," kata Hasanuddin.
"Tak ada hubungannya dengan nobar film G30S/PKI, jangan melebar kemana-mana. Jabatan itu tak ada yang abadi, pada suatu saat ada akhirnya," imbuhnya.
Sebelumnya, Gatot melalui akun Youtube Hersubeno Point menyebut pergantian dirinya sebagai panglima TNI kala itu akibat perintah menonton film G30S/PKI.
Gatot menyebut dirinya diganti karena memerintahkan jajarannya menonton film G30S/PKI. Perintah Gatot saat itu juga sempat menimbulkan polemik.
Sebelumnya melalui sebuah video yang diunggah di akun Youtube Hersubeno Point 21 September 2020, Gatot menyinggung soal pergantian sebagai panglima TNI pada 2017.
"Pada saat saya jadi panglima TNI, maka saya memerintahkan jajaran saya untuk menonton film G30S/PKI," dikutip dari tayangan di akun Youtube.
![]() |
Sampai akhirnya politikus PDIP yang ia sebut sebagai 'sahabat' memintanya berhati-hati.
"Saya punya sahabat dari salah satu partai, sebut saja partai PDI menyampaikan, 'Pak Gatot hentikan itu. Kalau tidak Pak Gatot akan diganti'," tuturnya.
"Saya bilang 'terima kasih', tapi justru saya gas karena ini benar-benar berbahaya, dan memang benar saya diganti," lanjutnya.
(mts/arh)