Kandidat Ketum MUI: Rais Aam PBNU hingga Imam Besar Istiqlal

CNN Indonesia
Selasa, 29 Sep 2020 17:14 WIB
Selain Rais Aam PBNU dan Imam Besar Istiqlal, ada nama lain Ketua PP Muhammadiyah Syafiq Mughni, Waketum MUI Muhyiddin Junaidi, dan Sekjen MUI Anwar Abbas.
MUI akan memilih ketua umum baru periode 2020-2025 pengganti Ma'ruf Amin. Ilustrasi (Screenshot via web Mui.or.id)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi di Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Masduki Baidlowi menyebut sejumlah nama yang menjadi kandidat untuk mengisi posisi ketua umum MUI periode 2020-2025 menggantikan Ma'ruf Amin.

Nama-nama tersebut di antaranya, Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, Ketua PP Muhammadiyah Syafiq Mughni, Wakil Ketua Umum MUI Muhyiddin Junaidi hingga Sekjen MUI Anwar Abbas.

"Betul beberapa kandidat itu, Syafiq Mughni ini yang baru," kata Masduki kepada CNNIndonesia.com, Selasa (29/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MUI sendiri akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) X pada 25-28 November 2020 di Jakarta. Pemilihan ketua umum dan pergantian kepengurusan pusat MUI jadi agenda utama Munas.

Masduki menyatakan kriteria ketua umum MUI sendiri harus seorang ulama yang memiliki wawasan dan pemahaman luas ilmu agama Islam. Tak hanya itu, ketua umum MUI juga harus memiliki wawasan keagamaan dan kebangsaan.

"Dia ulama. Siapa ulama itu? Ulama secara definisi bahasa itu alim. Orang yang alim. Orang pintar dalam ilmu agama," kata Masduki.

Di sisi lain, Masduki menyatakan tak ada aturan tertulis pengganti Ma'ruf Amin harus berasal dari kalangan ormas Islam tertentu seperti NU atau Muhammadiyah. Ma'ruf sendiri berasal dari Nahdlatul Ulama (NU).

Meski demikian, ia tak membantah jika pemilihan ketum MUI nantinya harus berdasarkan kesepakatan dari NU, Muhammadiyah, dan ormas-ormas Islam lain yang tergabung dalam MUI.

"Karena MUI mengutamakan musyawarah mufakat," ujarnya.

Ma'ruf Amin sendiri terpilih sebagai ketua umum MUI periode 2015-2020 melalui Musyawarah Nasional IX di Surabaya, Agustus 2015 lalu. Ia kemudian nonaktif setelah terpilih sebagai wakil presiden 2019-2024.

(rzr/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER