Salah satu kontestan Pilkada Solo 2020 yang juga putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka menyatakan bakal menjalankan lima tahun jabatan penuh seandainya terpilih menjadi Wali Kota Solo ke-18.
Hal itu sekaligus menampik pertanyaan bahwa niatnya maju dalam Pilwalkot Solo hanya sebagai anak tangga menuju Pilgub atau Pilpres mendatang.
"Insya Allah sampai selesai," kata Gibran dalam program Mata Najwa yang ditayangkan di Trans7, Rabu (30/9) kemarin malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang jelas, Pilkada Solo belum selesai, masa mau mikir pilgub-pilpres. Kita fokus apa yang ada saja sekarang," imbuhnya.
Dalam perjalanannya, Gibran pun menegaskan bahwa posisinya sebagai anak dari presiden bukan menjadi sebuah shortcut atau jalan pintas dalam memenangkan kontestasi rakyat itu. Sebab, sejauh ini ia sudah melewati segala prasyarat yang ditentukan oleh penyelenggara pilkada.
Selain itu, menurutnya tiket rekomendasi yang diberikan partai politik kepadanya merupakan sebuah bentuk kerpercayaan, mengingat elektabilitasnya di tanah kelahirannya dalam beberapa bulan terakhir meningkat.
"Awal-awal punya 13 persen, lalu saya berjuang hingga dapat 55 persen, itu pada Juni. Ini ada prosesnya sebenarnya," ungkapnya.
Gibran pun mengaku tak berharap banyak atas kemenangannya. Ia menyebut tak ada keharusan bagi warga Solo untuk memilihnya.
Warga Solo, kata dia, punya kebebasan untuk memilihnya atau rivalnya, saat hari pemungutan suara 9 Desember mendatang.
"Saya katakan sekali lagi saya orangnya nothing to lose, mau menang alhamdulillah, kalah tidak apa-apa. Kembali lagi jadi pengusaha," tegas Gibran.
Gibran berpasangan dengan Teguh Prakosa dan mendapat nomor urut 1 di Pilkada Kota Solo.
Gibran-Teguh bakal bertarung melawan pasangan nomor urut 2, Bagyo Wahyono-FX Supardjo yang maju dari jalur independen atau perseorangan. Mereka akan bertarung memperebutkan kurang lebih 419.287 suara.
(khr/wis)