Staf Ahli Bidang Desentralisasi Kesehatan Kementerian Kesehatan, Pattiselanno Roberth Johan mengingatkan petugas Puskesmas dan tenaga kesehatan untuk aktif melakukan deteksi dini Covid-19 pada pasien dengan gejala infeksi saluran nafas atas atau ISPA.
Imbauan itu disampaikan Johan saat memimpin pertemuan Tim Taskforce Kementerian Kesehatan RI dengan seluruh Kepala Puskesmas di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.
"Pasien-pasien ya datang ke Puskesmas, khususnya dengan gejala ISPA, baik pasien baru atau yang sudah sering ke puskesmas, tetapi baru pertama kali dengan ISPA tentu itu yang harus diwaspadai dan perlu dilakukan skrining untuk bisa memastikan apakah karena Covid 19 atau bukan," tutur Johan dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu (4/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil kunjungan Kemenkes ke sejumlah Puskesmas di Kabupaten Kepulauan Selayar menemukan ada banyak pasien dengan gejala ISPA yang datang ke Puskesmas. Namun Puskesmas tidak melakukan skrining pasien untuk mendeteksi infeksi virus corona (Covid-19) di tubuh pasien.
Berdasarkan catatan Kemenkes, pasien ISPA yang datang ke Puskesmas di Kabupaten Kepulauan Selayar sejak Mei hingga September terhitung 238 orang. Pasien-pasien ini tidak menjalani skrining.
Sementara di kabupaten itu diketahui sebanyak 10 orang positif Covid-19 melalui perjalanan kontak.
Fungsional Teknis EPID Subdit Surveilans Kementerian Kesehatan, Vivi Voronika, mengatakan puskesmas perlu menyamakan persepsi untuk meningkatkan deteksi dini Covid-19. Pasien dengan gejala kesulitan bernafas seperti ISPA perlu dilakukan skrining karena merupakan suspek covid-19.
![]() Infografis Alur Pemeriksaan Tes Covid-19 |
Dengan begitu, diharapkan Puskesmas bisa lebih aktif dalam deteksi dini Covid-19.
"Puskesmas bisa lebih aktif untuk mendeteksi di tengah masyarakat dalam mencari kasus gejala-gejala Covid-19 itu, sehingga setelah kita datang ke sini, ke depan adalah [pasien] ISPA yang datang ke Puskesmas ini dapat menjadi deteksi dini buat kita untuk menjaring pasien-pasien yang di duga atau suspek Covid 19," kata Vivi.
Untuk diketahui, Provinsi Sulawesi Selatan merupakan satu dari 9 provinsi prioritas penanganan Covid-19. Jumlah kasus positif di provinsi ini sebanyak 15.815.
Secara akumulatif, kasus positif di Sulawesi Selatan menjadi tertinggi ke-5 setelah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Sementara itu angka kasus sembuh di Sulawesi Selatan sebanyak 12.891, dan kasus kematian berjumlah 424. Data ini dihimpun dari laporan harian Satgas Covid-19 per Sabtu (3/10).