Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Surabaya menemukan ribuan daftar nama orang yang sudah meninggal dan daftar pemilih ganda tercatat dalam daftar pemilih sementara di Pilkada Surabaya 2020.
Temuan itu terjadi usai Bawaslu melakukan pemeriksaan pra-pilkada pada Senin (5/10). Mereka kemudian menjumpai beberapa identitas calon pemilih, seperti nama dan alamat, serupa. Yang membedakan hanyalah nomor register dan tempat pemungutan suara (TPS).
"Kami menemukan ada 7.270 pemilih yang sudah meninggal tapi masih terdaftar," kata ketua Bawaslu Kota Surabaya Muhammad Agil Akbar dikutip dari siaran CNN Indonesia TV, Selasa (6/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Temuan daftar calon pemilih yang telah meninggal itu menurut Agil hampir ditemukan di setiap Kecamatan. Tercatat, Kecamatan Krembangan paling banyak dengan 2.608 data pemilih yang sudah meninggal.
Kemudian, pihaknya juga menemukan 2.735 data calon pemilih ganda yang tersebar di 31 Kecamatan di Surabaya.
Merespons temuan itu, Agil mengaku telah memberikan perintah kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya untuk segera memperbaiki daftar pemilih tersebut segera, agar tidak ada kerancuan data saat Pilwalkot berlangsung.
Lihat juga:Menjaga Hak Pilih Pilkada di Tengah Corona |
Agil juga telah mengerahkan jajaran panitia pengawas kecamatan (Panwascam) untuk berkoordinasi dengan KPU dan Dukcapil terkait temuan beberapa NIK yang sama. Adapun waktu perbaikan selambat-lambatnya selama 3 x 24 jam.
"Jadi kami memberikan kesempatan perbaikan dulu untuk KPU dan jajarannya, diberikan untuk dicoret, karena faktanya beliau-beliau ini memang meninggal," jelasnya.
Sementara itu, Pilkada Surabaya 2020 bakal diikuti oleh dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya. Mereka yakni paslon nomor 1, Eri Cahyadi - Armuji. Dan urut 2 Machfud Arifin - Mujiaman Sukirno.
Eri Cahyadi - Armuji diusung oleh PDIP dan PSI. Sementara Machfud Arifin - Mujiaman diusung oleh PKS, PKB, PPP, NasDem, Golkar, Demokrat, Gerindra dan PAN.
(khr/arh)