Dua Hari Demo Ricuh di Palembang, 360 Orang Ditangkap

CNN Indonesia
Kamis, 08 Okt 2020 23:11 WIB
Polresta Palembang menangkap 306 pedemo yang diduga terlibat ricuh di Gedung DPRD Sumatera Selatan. Dua diantaranya ditetapkan sebagai tersangka.
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Palembang, CNN Indonesia --

Kapolrestabes Palembang Komisaris Besar Anom Setyadi menyatakan polisi menangkap sekitar 360 orang yang diduga menjadi provokator dan berbuat ricuh dalam demonstrasi tolak Omnibus Law yang terjadi dua hari berturut-turut. Sebagian besar yang ditangkap adalah pelajar.

"Untuk penyelidikan sedang dilakukan pemeriksaan digital forensik. Dari handphone seluruhnya bisa kami simpulkan sudah ada rencana rusuh. Belum ada yang ditetapkan tersangka kecuali dua orang perusak tadi, masih kita pilah peran-perannya. Yang mengkoordinir mobilisasinya pun masih kami selidiki," ungkap Anom, Kamis (8/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia berujar meski sempat terjadi keributan secara umum situasi Kota Palembang kondusif usai demonstrasi. Pihaknya masih menempatkan aparat untuk berjaga di kawasan DPRD Sumsel dan menyebar anggota untuk patroli jalanan mencegah keributan.

"Konsentrasi keributan tadi hanya di area DPRD, beberapa kendaraan rusak masih kita inventarisir," ujar dia.

Anom pun memastikan tidak ada korban luka serius dari polisi. Sementara mahasiswa belum melapor soal jatuhnya korban luka. Ia juga mengimbau kepada seluruh kepala sekolah untuk menertibkan siswanya agar tidak ikut aksi unjuk rasa tersebut. 

Unjuk rasa di Palembang, Kamis (8/10) berpusat di Gedung DPRD Sumatera Selatan, diikuti ribuan orang dari buruh, mahasiswa, petani, dan pelajar. Demo berakhir ricuh dan sejumlah kendaraan rusak.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, massa mulai berkumpul di Gedung DPRD Sumsel sejak pukul 12.00 WIB. Hingga pukul 16.00 WIB, jumlah massa terus membengkak dan memenuhi pelataran Gedung DPRD Sumsel.

Pada pukul 16.11, massa menyanyikan lagu Gugur Bunga seraya menurunkan bendera yang terpancang di tiang tengah pelataran hingga setengah tiang.

Kemudian Sekretaris DPRD Sumsel Ramadhan Basyeban menemui perwakilan mahasiswa yang berada di atas mobil komando. Ramadhan menyampaikan bahwa para pimpinan DPRD Sumsel sedang tidak ada di tempat.

Ramadhan menyebut Ketua DPRD Sumsel Anita Noeringhati tengah berada di Jakarta. Ia pub memberikan opsi massa berbicara dengan Anita lewat panggilan video.

Sejumlah  perwakilan massa aksi menyetujui opsi tersebut. Namun sebagian massa mahasiswa tidak menerima. Di tengah situasi itu mulai terjadi lemparan botol air mineral  ke arah personel kepolisian yang berjaga tepat di depan pintu masuk gedung sekitar pukul 16.42 WIB.

Massa juga melempari aparat dengan batu yang kemudian dibalas dengan menembakkan gas air mata. Kerumunan massa pecah dan mundur hingga keluar kawasan Gedung DPRD. 

(idz/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER