Sebanyak 1.381 pekerja PT Indonesia Epson Industry (IEI) di kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP) Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, positif virus corona (Covid-19). Penularan diduga berawal dari ruang rokok pegawai.
"Iya, 1.381 positif terpapar Covid-19," kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (9/10).
Ia mengatakan, perusahaan tersebut sebenarnya memiliki aturan terkait protokol kesehatan. Namun tetap ada titik kumpul pegawai yang bisa jadi pemicu penularan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada beberapa titik perkumpulan di sana misalnya ruang rokok," imbuhnya.
Alamsyah mengatakan jumlah kasus di pabrik ini merupakan kumulasi setelah dilakukan pemeriksaan menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) atau swab kepada total 12.381 pegawai IEI. Selain itu, kasus dari pabrik IEI ini tergolong variatif.
"Ada yang bergejala dan OTG ya, sehingga ada yang dirawat di Rumah Sakit, ada yang isolasi mandiri," sambungnya.
Lebih lanjut, Alamsyah menjelaskan temuan klaster yang mencapai seribu kasus ini terjadi karena pertemuan tidak sengaja dari pegawai yang sebelumnya diduga OTG Covid-19. Pemicu lainnya adalah ada beberapa poin dalam aturan protokol kesehatan Covid-19 yang tidak diterapkan para pegawai.
"Suasana kerja memang rasanya harus ada diperbaiki, direkayasa, sehingga distancing bisa dilaksanakan saat melakukan aktivitas," jelasnya.
Sebelumnya, IEI dan Satgas percepatan penanganan covid-19 Kabupaten Bekasi memutuskan untuk menutup operasional pabrik selama dua pekan mulai Sabtu (19/9) hingga Jumat (2/10) saat kasus itu pertama ditemukan. Namun mengingat penambahan kasus terus berlanjut, operasional pabrik ditutup hingga waktu yang belum ditentukan.
Ketua Satgas Covid-19 dari IEI Emile Pattiwael membenarkan perpanjangan masa penutupan pabrik. Namun dia tidak menjelaskan lebih rinci tindakan apa yang bakal dilakukan dalam waktu dekat.
Jumlah kasus positif virus corona di Kabupaten Bekasi per Jumat (9/10) Pukul 11.00 WIB, sebanyak 3.318 orang. Dari jumlah itu, 2.937 dinyatakan telah pulih, 160 orang menjalani perawatan di RS, 171 orang isolasi mandiri, sementara 50 diantaranya meninggal dunia.
(khr/wis)