Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan dari 1.192 demonstran tolak Cipta Kerja Omnibus Law yang diamankan polisi ada 14 orang yang dinyatakan positif virus corona oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
"Namun tetap saja ada kurang lebih 14 orang yang positif covid tadi malam dicek dan sudah diteruskan untuk ditangani oleh pihak kesehatan," kata Riza di Jakarta, Jumat (9/10).
Mereka yang positif, kata Riza, ialah para pelajar dan mahasiswa. Kini para pelajar tersebut telah ditangani oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kurang lebih ya ada 12 tambah 1 tambah 1 namun sudah langsung ditangani," beber dia.
Lebih lanjut Riza menuturkan bahwa 50 persen yang berdemo di Jakarta kemarin bukan warga Jakarta dan lebih dari 60 persen usianya di bawah 19 tahun atau berstatus pelajar.
"Jadi bukan mahasiswa apalagi buruh. Untuk itu, kami minta adik-adikku yang saya cintai, tidak usah ikut-ikut," terang dia.
Riza juga meminta masyarakat untuk bersama-sama menjaga fasilitas umum. Sejauh ini tercatat ada 25 halte TransJakarta rusak dan terbakar. Angkanya disebut bisa bertambah sejalan dengan inventarisir yang masih dilakukan DKI.
"Sangat disayangkan, karena tempat-tempat tersebut adalah fasilitas umum yang digunakan untuk masyarakat umum, seperti halte kurang lebih ada 25 halte. Kerugian yang dihitung sementara Rp65 miliar," kata dia.
Polda Metro Jaya sebelumnya juga telah mengonfirmasi ada 1.192 demonstran yang ditangkap terkait kerusuhan di sejumlah titik di Jakarta.
Sementara pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers Mona Ervita menyebut ribuan demonstran di Jakarta itu ditahan di Gedung Resmob.
Mereka ditahan di ruangan dengan kondisi telanjang dada, tanpa jaga jarak, tanpa masker.
"Resmob itu kan ada tiga lantai, nah itu penuh massa aksi semua. Mereka tidak pakai baju, tidak social distancing, ada yang bermasker dan tidak, itu yang kami lihat," kata Mona kepada CNNIndonesia.com.
(ctr/wis)