Update Corona 11 Oktober: 333.449 Positif, 11.844 Meninggal

CNN Indonesia
Minggu, 11 Okt 2020 15:19 WIB
Hingga Minggu (11/10), kasus positif Covid-19 mencapai 333.449 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 255.027 sembuh, dan 11.844 meninggal.
Ilustrasi. Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor melakukan test swab jemput bola ke rumah warga di Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (Antara Foto/Yulius Satria Wijaya)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jumlah kasus positif virus Corona (Covid-19) di Indonesia per Minggu (11/10) menembus angka 333.449 kasus. Sedangkan angka sembuh berjumlah 255.027 dan pasien meninggal 11.844 orang.

Data tersebut berdasarkan data Kementerian Kesehatan yang diunggah di situs resmi pada pukul 15.13 WIB.

Tercatat hari ini terdapat penambahan kasus positif sebanyak 4.497, sembuh 3.546 orang, dan 79 pasien meninggal dibandingkan kemarin. Jumlah suspek 152.286, dan jumlah spesimen 36.332.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Sabtu (10/10), kasus positif Covid-19 mencapai 328.952 kasus. Dari jumlah tersebut 251.481 orang sembuh, dan 11.765 meninggal dunia.

DKI Jakarta masih menjadi wilayah tertinggi penularan Covid-19. Hingga kemarin, jumlah pasien positif Covid-19 di Ibu Kota DKI Jakarta menjadi 85.574 kasus. Jawa Timur berada di urutan berikutnya dengan jumlah kasus positif 46.715 kasus.

Data Satgas Covid-19 juga menunjukkan sebanyak 54 Kabupaten/Kota di Indonesia berada di zona merah. Artinya, di wilayah itu penyebaran virus tak terkendali. sebanyak 304 Kabupaten/Kota berada di zona oranye atau zona risiko tinggi penyebaran. Hanya 32 kabupaten/kota yang tak memiliki kasus positif dan risiko penyebaran virus kecil atau zona hijau.

#Ingatpesanibu di masa adaptasi kebiasaan baruKampanye #Ingatpesanibu di masa adaptasi kebiasaan baru. (Dok. BNPB)

Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo telah mengingatkan masyarakat agar tak mengabaikan protokol kesehatan.

Doni juga menjelaskan pemerintah terus berupaya menambah kapasitas laboratorium di daerah untuk mempercepat uji spesimen berbasis reagen.

Menurut catatan Doni, awalnya Pemerintah Indonesia hanya memiliki 1 laboratorium yang berfungsi yakni Balitbankes Kemenkes. Kemudian seiring perkembangannya, laboratorium dapat diperbanyak hingga 374 unit dan tersebar di sejumah daerah dengan kapasitas dari uji sampel mencapai rata-rata di atas 35 ribu spesimen.

"Sekarang ini sudah ada 374 laboratorium. Suatu angka yang sangat besar. Demikian juga kemampuan testing per hari yang semula per hari 2.000 kemudian meningkat 10.000, 20.000, 30.000, nah sekarang sudah rata-rata di atas 35.000," jelas Doni.

Di sisi lain, Doni mengakui bahwa capaian uji spesimen itu belum merata di seluruh Indonesia. Sehingga hal itu masih menjadi tantangan bagi pemerintah.

Kendati demikian, ada beberapa daerah yang memiliki kemampuan uji spesimen yang telah sesuai standar WHO dan kondisi itu akan terus ditingkatkan.

"Sudah ada yang meningkat. Jakarta termasuk yang cukup tinggi angka pemeriksaan spesimennya. Nah, kita terus bergerak untuk bisa merata ke seluruh wilayah Indonesia," kata Doni.

(ugo)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER