BNPB Minta Peningkatan Kewaspadaan atas Covid-19

Satgas Covid-19 | CNN Indonesia
Minggu, 11 Okt 2020 09:30 WIB
BNPB mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap potensi paparan Covid-19, mengingat jumlah kasus yang terus meningkat.
Ilustrasi jaga jarak. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

BNPB mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap potensi paparan Covid-19, mengingat jumlah kasus yang terus meningkat. Masyarakat juga diminta jujur dengan status positif virus corona yang menyerang imunitas tubuh.

Doni Monardo Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional, menyebutkan bahwa hingga saat ini jumlah pasien baru Covid-19 terus bertambah, kendati jumlah pasien sembuh juga bertambah.

Menurutnya, yang berbahaya bagi orang lain bukanlah pasien yang dirawat di rumah sakit, melainkan mereka yang sudah terpapar virus namun belum melakukan pemeriksaan serta tidak menunjukkan gejala. Bahkan, Doni menyebutkan bahwa orang tanpa gejala (OTG) merupakan silent killer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau pasien Covid-19 yang sudah dirawat di rumah sakit bisa kita hindari. Yang sulit adalah mereka yang sudah terkonfirmasi positif namun belum melakukan pemeriksaan, dan mereka tidak menunjukkan gejala atau OTG. Kalau OTG ini, sekali lagi saya katakan sebagai silent killer. Mereka adalah pembunuh potensial," ujar Ketua #SatgasCovid19 itu.

Doni mengatakan, ketika seorang OTG pulang ke rumah, tanpa sadar dan tanpa sengaja mereka bisa menulari anggota keluarga yang lain.

"Apabila anggota keluarga tersebut ada yang punya risiko yang tinggi yaitu komorbid atau lansia, maka bisa sangat fatal," katanya.

Doni menegaskan, penularan Covid-19 terjadi antarmanusia dan tergolong sangat mudah terjadi. Orang yang paling mungkin menularkan virus tersebut adalah yang berinteraksi secara dekat, termasuk sesama anggota keluarga dan rekan kerja. Oleh karena itu, lanjutnya, setiap anggota keluarga dan setiap anggota masyarakat harus saling mengingatkan.

JUJUR

Psikolog anak dan keluarga Mira Amir menegaskan pasien Covid-19 harus jujur dengan status positif virus corona yang menyerang imunitas tubuhnya. Pasien, katanya, perlu terbuka dan menerima dengan lapang dada setelah dinyatakan terpapar Covid-19.

"Kalau kita menutupi berarti sedih sendiri. Sebaliknya kalau kita jujur dan senang, itu setengah menuju kesembuhan," ujar Mira Amir.

Mira juga menyinggung soal stigma dari masyarakat terhadap pasien Covid-19. Mira menilai bahwa stigma merupakan sesuatu yang di luar kontrol. Pasien yang terpapar Covid-19 lebih baik fokus pada sesuatu yang bisa diubah atau mengatur ulang daripada memikirkan pernyataan negatif yang menambah beban.

"Jadi bukan memikirkan ini-itu karena kita enggak bisa ubah kondisi tersebut. Tapi kita bisa atur bagaimana bisa membuat kondisi nyaman dan bahagia," ucapnya.

Penyintas Covid-19 Albert Ade mengatakan dirinya sempat menolak saat dinyatakan positif Covid-19. Apalagi gejala yang dialaminya menyerupai demam berdarah. Namun, saat dinyatakan positif, pikirannya justru jadi kosong dan langsung hanya teringat keluarga.

Pada saat dinyatakan positif Covid-19, Ade menegaskan dirinya langsung menghubungi keluarga dan lingkungan tempat tinggal soal status barunya itu.
Jurnalis televisi swasta ini pun mengakui, sebagian tetangganya sempat menolak status dirinya sebagai pasien Covid-19. Bagi Ade, hal itu wajar.

Penyintas Covid-19 Putri Octaviani juga sempat panik saat mengetahui pertama kali positif. Meski bukan pasien positif pertama di lingkungan rumah, kata dia, masyarakat sekitar belum sepenuhnya paham tentang Covid-19.

Menurut Doni Monardo, setiap orang memiliki kewajiban untuk menerapkan protokol kesehatan dan saling mengajak untuk disiplin menerapkan protokol tersebut. Dengan demikian, seluruh lapisan masyarakat dapat bersama memerangi pandemi Covid-19.

"Kita tidak bisa hanya disiplin sendiri. Kalau kita tidak bisa mengajak orang lain disiplin, maka ya mohon maaf, kita disiplin pun pada saatnya nanti kita tinggal nunggu waktu, kita bisa terpapar Covid-19. Sayangi diri kita dan sayangi keluarga kita. Kita tidak tahu sampai kapan Covid ini akan berlangsung," katanya.

(ang/rea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER