Satgas Minta Penyedia Tes Swab Mandiri Transparan soal Harga

Satgas Covid 19 | CNN Indonesia
Jumat, 09 Okt 2020 19:00 WIB
Satgas Covid-19 meminta para penyedia tes swab transparan dengan pembiayaan pelayanan kesehatan, demi meminimalisir fraud atau kecurangan.
Ilustrasi tes swab mandiri di Indonesia. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Penyedia tes usap atau swab test Covid-19 secara mandiri diminta transparan untuk menghindari kecurangan harga.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 (#SatgasCovid19) Nasional Wiku Adisasmito menegaskan bahwa Kementerian Kesehatan telah menetapkan biaya tes usap yaitu batas maksimal Rp900 ribu.

Batasan tarif tersebut berlaku untuk masyarakat yang melakukan pemeriksaan RT PCR secara mandiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, tarif yang sama tidak berlaku untuk kegiatan penelusuran kontak atau rujukan kasus Covid-19 ke rumah sakit yang penyelenggaraannya mendapatkan bantuan dari pemerintah. Jika tes RT PCR yang merupakan hasil dari penelusuran kontak, maka pembiayaannya dijamin oleh pemerintah.

Oleh karena itu, pihaknya meminta agar fasilitas kesehatan yang melayani tes usap mandiri untuk mematuhi surat edaran Kementerian Kesehatan.

"Agar transparan dengan pembiayaan pelayanan kesehatan, demi meminimalisir fraud atau kecurangan," ujarnya menjawab pertanyaan media dalam jumpa pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (8/10).

Hingga saat ini, tes usap dan RT PCR masih menjadi cara pemeriksaan yang diandalkan untuk mendeteksi keberadaan virus Covid-19 di dalam tubuh seseorang. Dengan begitu, petugas kesehatan dapat melakukan tindakan lanjutan terhadap orang yang diketahui membawa virus tersebut.

Selain tes swab dan RT PCR, tes lainnya yang dapat dilakukan masyarakat untuk mendeteksi kemungkinan keberadaan virus Covid-19 di dalam tubuh adalah rapid test atau tes cepat. Sesuai namanya, hasil rapid test dapat diperoleh dengan cepat yaitu 2-15 menit.

Rapid test atau tes cepat COVID-19 bertujuan untuk mendeteksi kasus secara dini sehingga pemerintah dapat menyusun dan melakukan tindakan yang tepat untuk menghentikan penyebaran virus corona.

Namun tes usap dinilai lebih akurat dalam mengungkapkan keberadaan virus Covid-19 di dalam tubuh.

Wiku menegaskan, pihaknya berharap masyarakat dapat terus meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap potensi penularan virus. Dia juga meminta masyarakat untuk lebih peka terhadap kondisi tubuhnya sehingga dapat dilakukan langkah pencegahan sedini mungkin.

"Kami terus mendorong masyarakat yang memiliki gejala Covid-19 untuk segera memeriksakan diri untuk dapat dikonfirmasi statusnya dan mendapatkan penanganan sedini mungkin untuk meningkatkan peluang kesembuhan melalui deteksi dan pengobatan dini," ujarnya.

Kini, lanjutnya, masyarakat dapat memeriksakan kondisi mereka di berbagai tempat yang telah menyediakan layanan tes usap maupun tes rapid.

Sementara itu pelacakan pasien Covid-19 dilakukan pengendalian di tingkat mikro yaitu dengan mengoptimalisasi peran pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dan dinas kesehatan setempat.

(ang)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER