Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua, resmi beroperasi. Kehadiran rumah sakit rujukan tersebut diharapkan dapat menjadi strategi baru dalam mendorong penanganan Covid-19 di Kabupaten Biak Numfor.
Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap menyebut rumah sakit rujukan ini nantinya tidak hanya menampung pasien dari Kabupaten Biak Numfor, tetapi juga menerima pasien di wilayah lainnya di Provinsi Papua.
"Rumah sakit ini dapat menanggung total 50 pasien, yakni 40 pasien dengan fasilitas karantina dan 10 pasien dengan fasilitas intensive care unit [ICU]. Kami tidak hanya menerima pasien dari Kabupaten Biak Numfor saja, tetapi juga terbuka untuk pasien Provinsi Papua," ujar Herry saat mendampingi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional di Biak Numfor, Papua, Jumat (9/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herry menyambut baik perhatian pemerintah pusat dalam mendukung kebutuhan fasilitas kesehatan guna memaksimalkan upaya penanganan COVID-19 di Kabupaten Biak Numfor.
Dia berkomitmen akan terus meningkatkan sinergitas dengan tokoh masyarakat serta tokoh adat dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan dalam melawan pandemi Covid-19.
"Walaupun kasus Covid-19 kian meningkat, tetapi angka kesembuhan di Kabupaten Biak Numfor juga meningkat. Kami selalu meningkatkan sinergitas bersama para tokoh masyarakat dan tokoh adat dalam memberikan pemahaman penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat sebagai senjata utama kita dalam melawan Covid-19," ujar Herry.
Sementara itu, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Nasional Doni Monardo berharap kehadiran rumah sakit rujukan itu dapat memutus mata rantai penularan Covid-19 di Kabupaten Biak Numfor.
Dalam kesempatan tersebut, Satgas Covid-19 dan BNPB menyerahkan sejumlah fasilitas tambahan bagi Pemerintah Kabupaten Biak Numfor untuk menangani Covid-19, yakni tiga unit ventilator, 100 unit hospital bed, 5.000 unit face shield, 15.000 alat pelindung diri (APD) 10.000 masker N95, dan 200.000 masker kain.
Lebih lanjut, Doni juga mengajak pemerintah daerah Kabupaten Numfor untuk kembali menekankankan pentingnya edukasi protokol kesehatan kepada masyarakat, sebagai upaya pencegahan penularan virus SARS-CoV-2 dengan disiplin menerapkan #pakaimasker, #jagajarak dan #cucitangan dalam keseharian.
"Mari patuh terhadap protokol kesehatan karena penanganan Covid-19 tidak hanya cukup dengan pendekatan medis saja. Peran masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan menjadi hal yang sangat penting," ujar Doni.
(ang/fef)