Sejumlah mahasiswa Universitas Ibnu Chaldun sempat melakukan demo menolak Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja di Jalan Pemuda, Jakarta Timur, Selasa (13/10).
"Cuma 10 orang saja tadi, mahasiswa Ibnu Chaldun," kata Wakapolres Metro Jaktim AKBP Stefanus Tamuntuan saat dikonfirmasi.
Stefanus menuturkan sempat terjadi aksi pembakaran ban oleh mahasiswa. Namun, pembakaran itu langsung diantisipasi oleh aparat kepolisian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Aksi bakar ban) cuma sebentar aja, enggak lama," ujarnya.
Lebih lanjut, Stefanus menyebut saat ini situasi telah kondusif. Kepolisian juga telah mengimbau para mahasiswa untuk tidak melakukan aksi demo di jalan.
"Sudah kondusif, sudah kita imbau untuk tidak melakukan aksi di jalan yang mengganggu arus lalin dan aktivitas masyarakat," tuturnya.
Rekaman peristiwa tersebut beredar di media sosial. Salah satunya diunggah akun Instagram @kontributorjakarta.
"10.44.WIB Aksi mahasiswa menolak Omnibus Law, mahasiswa bakar ban di jalan Pemuda deket halte busway Ibnu Chaldun, Jakarta Timur," demikian keterangan dalam unggahan itu.
Di titik lain, demo menolak Omnibus Law Cipta Kerja juga digelar di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat hari ini. Aksi yang diinisiasi oleh Persaudaraan Alumni (PA 212) itu diperkirakan ikut dihadiri 1.000 orang.
Kepolisian memantau akses keluar masuk Jakarta dalam rangka pengamanan demo 1310 tersebut. Korlantas Polri Irjen Istiono mengatakan Polda-Polda yang berbatasan dengan Jakarta telah berkoordinasi untuk melakukan pemantauan tersebut.
"Alses jalan menuju ke Jakarta, kemarin sudah kita siapkan juga jalan-jalan tol yang akses menuju Jakarta, Bogor, Bitung, Banten dan lain-lain, dari tadi malam sudah kita monitor," kata Istiono kepada wartawan.
Terkait hal itu, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo menuturkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Polda Jawa Barat dan Polda Banten.
Pemantauan akses masuk ke Jakarta itu, kata Sambodo, sebagai bagian dari upaya untuk memonitor pergerakan massa pedemo.
"Untuk memonitor pergerakan massa yang akan masuk ke Jakarta," ucap Sambodo.
(dis/pmg)