Memutus Rantai Covid-19 lewat Protokol 3M dan 'Herd Immunity'

KPC PEN | CNN Indonesia
Kamis, 15 Okt 2020 12:57 WIB
Pemerintah terus berupaya memutus rantai penyebaran wabah corona di Indonesia dengan menggalakkan protokol kesehatan 3M dan herd immunity.
Ilustrasi vaksin corona. Pemerintah terus berupaya memutus rantai penyebaran wabah corona di Indonesia dengan menggalakkan protokol kesehatan 3M dan herd immunity (Foto: AP/Ng Han Guan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah terus berupaya untuk memutus rantai penyebaran pandemi yang disebabkan virus Sars-Cov-2. Yakni melalui flatten the curve dan herd immunity.

Agar sejalan dengan upaya tersebut, 270 juta masyarakat Indonesia diharapkan dapat bersatu padu melakukan protokol kesehatan 3M yakni #memakaimasker #menjagajarak dan #mencucitangan untuk melandaikan kurva Covid-19 atau flatten the curve.

"Disiplin memakai masker dengan benar, menjaga jarak yang aman lebih dari satu meter dengan orang lain, yang juga berarti menjauhi kerumunan, dan praktik ratusan tahun-mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun," ujar Wiku, Rabu (14/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kebal dengan Vaksin

Selain itu, vaksin menjadi bagian langkah penting intervensi dalam mengendalikan wabah Covid-19.

Pemerintah pun sudah mengambil langkah untuk menangani pandemi, yakni dengan mengeluarkan Perpres No. 99/2020 tentang Pengadaan vaksin Covid-19 dan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19.

Pemberian kekebalan tubuh untuk melawan virus yang sudah dikenali ini manjur memberantas dan menghilangkan penyakit dari dunia, seperti cacar dan polio.

"Dengan didukung oleh program lainnya seperti menjaga kebersihan, kampanye vaksinasi akan makin melandaikan kurva sampai ke titik terkendali dan bahkan suatu saat, terbasmi. Itulah saat kekebalan tubuh massal atau imunitas kolektif terbentuk," katanya.

Wiku melanjutkan, imunitas kolektif ini terbentuk melalui proses vaksinasi. Tubuh manusia akan membentuk antibodi terhadap penyakit.

"Jika vaksinasi sukses dilaksanakan terhadap sebagian besar populasi, maka herd immunity dapat muncul dengan sendirinya. Walau proses ini tidak memakan waktu sebentar, tetapi metode ini sudah terjamin efektif," terangnya.

Dia mencontohkan kasus polio dan cacar atau smallpox sebagai kasus herd immunity yang dapat diamati.

"Sebagian besar populasi sudah kebal terhadap penyakit tersebut sehingga dapat menciptakan herd immunity dan secara perlahan memberhentikan penyebaran penyakit," jelasnya.

Herd immunity, ujarnya, tidak hanya untuk melindungi diri sendiri, tetapi juga orang lain, khususnya yang berada di sekitar kita.

Jika karena suatu alasan medis seperti imun yang lemah atau penyakit komorbid seseorang tidak mampu mengikuti proses vaksinasi, masyarakat sekitar dapat melindungi orang-orang tersebut karena terciptanya herd immunity.

"Jelas sudah bahwa dengan berpartisipasi dalam vaksinasi, kita dapat melindungi orang lain dari serangan penyakit menular. Ketika sebagian besar orang ikut imunisasi dan kebal, penyebaran penyakit akan terhambat secara signifikan. Vaksin melindungi diri, melindungi negeri," ujarnya.

(ang/fef)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER