Satgas Minta Pemda Tak Ragu Tambah RS Darurat Jika Mendesak

Satgas Covid-19 | CNN Indonesia
Kamis, 15 Okt 2020 11:02 WIB
Satgas Covid-19 mendorong pemerintah daerah dengan angka kematian tertinggi untuk perbanyak rumah sakit darurat untuk menekan kasus kematian.
Satgas Covid-19 mendorong pemerintah daerah dengan angka kematian tertinggi untuk perbanyak rumah sakit darurat untuk menekan kasus kematian. (Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mendorong pemerintah daerah dengan angka kematian tertinggi untuk perbanyak rumah sakit darurat.

Walaupun angka kematian mengalami penurunan, namun upaya untuk menekan kasus kematian masih sangat penting.

Dorongan tersebut disampaikan oleh Juru Bicara #SatgasCovid19 Wiku Adisasmito ketika menggelar jumpa pers di akun YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tingkatkan kualitas layanan RS dan perbanyak RS Darurat jika diperlukan," ujar Wiku, Selasa (13/10).

Jika pemerintah daerah mengalami kendala, mereka bisa berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan. #SatgasCovid19 pun selama ini terbuka untuk memberikan bantuan penanganan Covid-19.

Wiku berucap usai ia membacakan Perkembangan Kasus Kematian Mingguan Covid-19 Nasional per 11 Oktober 2020.

Data tersebut menunjukkan lima provinsi yang menyumbang angka kematian terbesar, yakni DKI Jakarta sebanyak 65 jiwa, Jawa Tengah sebanyak 7 jiwa, Kepulauan Riau 4 jiwa, Kalimantan Tengah sebanyak 3 jiwa, dan Sulawesi Tengah sebanyak 2 jiwa.

Catatan angka kematian ini masih meresahkan walau secara nasional angka kematian menurun sekitar 9,9 persen. Menurut dia, urusan keselamatan tetap harus menjadi prioritas.

Ia pun berpesan seluruh angka ini tidak mengendurkan semangat kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan meliputi #ingatpesanibu untuk #pakaimasker #jagajarak dan #cucitangan.

Sementara angka perkembangan pasien aktif Covid-19 mingguan pada 11 Oktober mengalami kenaikan sebesar 5,9 persen. Jumlah total pasien positif mencapai 340.662 pasien.

(ayo/fef)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER