Indonesia menempati posisi pertama dengan kasus Covid-19 terbanyak di antara negara-negara ASEAN. Jumlah positif corona mencapai 349.160 kasus per 15 Oktober 2020. Posisi tersebut disusul Filipina dengan jumlah positif mencapai 348.698 kasus, dan Singapura dengan 57.982 kasus.
Namun apabila ketiga negara dibandingkan, Indonesia justru memiliki kapasitas pemeriksaan corona terendah. Indonesia juga menjadi satu-satunya negara di antara ketiganya yang belum memenuhi target pemeriksaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per 11 Oktober, Indonesia berhasil memeriksa 208.948 orang per minggu kedua bulan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu WHO menargetkan pemeriksaan Covid yakni 1 orang per 1.000 penduduk dalam satu pekan. Dengan demikian, pemeriksaan dugaan positif Covid-19 di Indonesia seharusnya mencapai 267 ribu orang per minggu. Dengan asumsi ada 267 juta jiwa penduduk di Indonesia, artinya baru 0,78 orang per seribu penduduk yang diperiksa dalam satu pekan.
Mengutip data WHO per 29 September, Filipina memeriksa 238.830 orang per minggu. Dengan asumsi ada 109 juta penduduk, target pemeriksaan adalah 109 ribu per minggu. Artinya pemeriksaan melebihi target, dengan 2,1 orang per seribu penduduk dalam satu pekan.
Kemudian data WHO mencatat Singapura memeriksa 53.353 orang per minggu pada 22-28 September. Dengan asumsi jumlah penduduk mencapai 5,85 juta, pemeriksaan ditargetkan mencapai 5.850 orang per minggu. Singapura juga berhasil melampaui target hingga 9,1 orang per seribu penduduk dalam satu pekan.
Sedangkan positivity rate Indonesia tercatat paling tinggi di antara tiga negara tersebut, yakni 14,3 persen. Kemudian disusul Filipina dengan 10,3 persen dan Singapura 6 persen.
Jika dilihat berdasarkan jumlah kasus sembuh, Filipina menempati posisi pertama dengan 295.161 kasus lalu disusul Indonesia dengan 273.661 kasus sembuh. Sedangkan Singapura mencatat 57.752 kasus sembuh.
Untuk kasus meninggal, Indonesia mencatat akumulasi 12.268 kasus. Kemudian Filipina mencatat 6.497 kasus meninggal dan Singapura 28 kasus meninggal.
Jika dihitung, 78,3 persen dari seluruh kasus di Indonesia sudah dinyatakan sembuh, 3,5 persen meninggal, dan 18,2 persen masih aktif. Lalu 84,6 persen kasus di Filipina sembuh, 1,8 persen meninggal, dan 13,6 persen aktif. Sedangkan di Singapura, 99,7 persen kasus sudah sembuh, 0,04 persen kasus meninggal, dan 0,26 persen masih aktif.
Dilansir dari situs Stastistica, kemampuan pemeriksaan Indonesia berada di posisi kedua terbawah di antara 31 negara paling terdampak Covid-19. Indonesia hanya berhasil memeriksa 13.716 orang per 1 juta penduduk, satu posisi di atas Bangladesh dengan 12.620 orang per 1 juta penduduk.
Ini jauh jika dibanding negara dengan pemeriksaan terbanyak, yakni Israel dengan 430.918 orang per 1 juta penduduk. Disusul Inggris dengan 396.955 orang per 1 juta penduduk, dan Amerika Serikat dengan 357.380 orang per 1 juta penduduk.
Dibandingkan dengan negara Asia lainnya, kemampuan Indonesia juga masih tergolong rendah. Misalnya dibanding China dengan 111.163 orang per 1 juta penduduk, India dengan 63.501 orang per 1 juta penduduk, dan Filipina dengan 37.534 orang per 1 juta penduduk.
(fey/pmg)