Kota Depok akan memprioritaskan 290 ribu warganya untuk mendapatkan vaksin Covid-19 tahap pertama pada November dan Desember. Secara keseluruhan, 1,2 juta warga Depok akan divaksinasi secara bertahap.
Hal itu dikatakannya terkait simulasi vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Tapos, Depok, Kamis (22/10) puku 13.00 WIB, yang juga dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana mengatakan pemberian vaksin akan dilakukan pada November dan Desember 2020.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Kota Depok, katanya, akan memberikan vaksin Covid-19 kepada 290 ribu warga dengan prioritas tenaga kesehatan dan petugas layanan publik.
Ia menjelaskan total yang divaksin mencapai 60 persen dari jumlah penduduk Depok, atau sekitar 1,4 juta jiwa.
"Untuk tahap awal itu 20 persennya dulu. Jadi sekitar 290 ribu orang yang akan divaksin," imbuhnya, dikutip dari Antara, Kamis (22/10).
Setelah 20 persen warga Depok divaksin, vaksinasi terhadap 40 persen warga lainnya akan menunggu keputusan dari Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Pusat.
Berdasarkan keputusan dari Kemenkes, penerima vaksin adalah petugas pelayanan kesehatan dan pelayanan publik dengan rentang usia 18-59 tahun.
Lihat juga:Satgas Covid-19 Beberkan Cara Kerja Vaksin |
Pejabat sementara Wali Kota Depok Dedi Supandi, mengatakan simulasi dilakukan sesuai prosedur operasional standar (SOP) apabila vaksin itu telah ada.
Saat ini, pihaknya belum menerima vaksin Covid-19. Jika vaksinnya sudah ada, kata dia, warga bisa mendapatkannya di puskesmas di seluruh wilayah Kota Depok.
Dedi menyebut dalam simulasi tersebut terlebih dahulu ada penjelasan tentang vaksinasi dari ahli vaksin Universitas Indonesia (UI) dan persiapan serta strategi vaksinasi di Jawa Barat.
Ridwan Kamil pun dikabarkan meninjau simulasi tersebut.
"Hari ini ke Depok, nanti bisa tanya langsung ke Pak Gubernur," ucap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar Berli Hamdani saat dikonfirmasi.
Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan akan melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap 9,1 juta orang pada akhir tahun jika dapat lampu hijau dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Atas rencana itu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Dirjen P2P Kemenkes) Achmad Yurianto mengatakan vaksin tersebut berasal dari tiga kandidat vaksin yang telah bekerja sama dengan Indonesia yakni Sinovac, Sinopharm (G24), dan Cansino.
(hyg/antara/arh)