Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan akan berkoordinasi internal dengan Dinas Perhubungan mengenai permintaan pencabutan rangka bekas tiang monorel di Jakarta.
Riza memastikan bakal mencari solusi terbaik terkait keberadaan tiang monorel yang hingga saat ini belum terpakai.
"Nanti akan kita cari solusi yang terbaik. Memang kan ini sudah sejak lama dibangun. Itu sudah jadi tiang di beberapa tempat, di koridor Rasuna, kemudian di Senayan," kata Riza melalui rekaman suara, Kamis (22/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus Gerindra itu mengaku belum pernah menerima laporan maupun bertanya perihal tiang monorel tersebut.
Riza berencana mengecek asal usul sejarah proyek itu terlebih dulu dan mendiskusikan secara internal. Ia juga akn melaporkan persoalan tersebut kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Saya tidak tahu persisnya, dan sejarahnya bagaimana saya belum tau sama sekali, belum pernah dapat laporan, belum pernah bertanya. Tapi kalau temen temen media tanya, nanti saya akan tanya, saya akan minta laporan dari Dishub atau yang mengetahui sejarahnya seperti apa," ujarnya.
Riza menuturkan, berbagai proyek dari sisa kepemimpinan sebelumnya pasti memiliki tujuan khusus yang baik bagi DKI. Ia memastikan kepemimpinan di DKI saat ini juga berupaya melanjutkan tujuan tersebut.
"Nanti saya akan laporkan ke gubernur gimana baiknya ke depan. Prinsipnya semua kebijakan-kebijakan yang telah diambil oleh jajaran sebelumnya atau pimpinan sebelumnya kita akan sinergikan," terang dia.
"Setiap pimpinan pasti punya tujuan sama untuk memastikan pembangunan kota Jakarta bisa baik. Jadi enggak ada pimpinan di republik ini yang tidak ingin kota Jakarta baik," sambung Riza.
Sebelumnya, Ketua Fraksi PKB DPRD DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyas meminta Pemprov DKI mencabut tiang monorel Jakarta. Menurut Hasbi, tiang itu sudah tak berfungsi dan mengganggu dari segi estetika.
"Betul itu (mengganggu pemandangan). Nah itu lebih baik dicabut, andai kata dipakai juga pemakaiannya juga tidak akan maksimal," katanya.
Pembangunan monorel telah dimulai sejak 2004 dengan dua jalur yakni green line dan blue line. Pada tahun 2011, DKI resmi menghentikan proyek yang dipegang oleh PT Jakarta Monorel karena masalah pendanaan.
(ctr/psp)