Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengingatkan masyarakat yang turun ke jalan pada Selasa (20/10) hari ini, untuk tetap awas terhadap penyebaran virus corona. Itu sebab ia mewanti peserta aksi untuk tertib protokol kesehatan.
Ia tak ingin muncul klaster baru setelah demonstrasi menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja tersebut.
"Harapan kami, tolong diperhatikan agar semuanya, siapa saja untuk menggunakan masker, jangan sampai adanya demo menjadi klaster baru di demo," kata Riza melalui rekaman yang diterima wartawan, Selasa (20/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riza pun mengingatkan, pada demo sebelumnya beberapa peserta aksi mendapati status reaktif ketika menjalani rapid test virus corona. Karenanya ia kembali menekankan agar massa aksi tertib protokol kesehatan. Termasuk wajib memakai masker.
"Kemarin dari 1.172 yang diamankan aparat, dan di-rapid test ada 27 yang reaktif. Itu belum semua sementara jumlah kan lebih banyak, tapi belum semua di-rapid test. Jadi tolong yang demo hati hati, menggunakan masker harapan kami yang demo juga lakukan test," tegas dia lagi.
Lebih lanjut, Riza memastikan Dinas Kesehatan DKI Jakarta turut berjaga dan menyediakan fasilitas kesehatan pada pelaksanaan demo hari ini, Selasa (20/10). Ia merinci, setidaknya ada 30 ambulans yang dikerahkan sebagai bentuk antisipasi.
"Dari ambulans dan RSUD, untuk jumlahnya 15 unit untuk satu shift, kita ada dua shift, jadi kurang lebih ada 30 unit," tutur dia.
![]() Infografis Yang Harus Ada di Tas untuk Mencegah Corona |
Adapun titik yang menjadi tempat ambulans antara lain di Harmoni, depan Hotel Sriwijaya, Depan Istana dan Posko Putih Monas. Kemudian, di Patung Kuda, Patung Kuda arah Budi Kemuliaan, IRTI, Balai Kota serta Kebon Sirih.
"Ada juga di Simpang Sarinah, Bawaslu, Pospol Bundaran HI, TVRI, dan Tugu Tani," sambung Riza.
Untuk satu unit ambulans terdiri atas 1 sopir, 2 perawat, dan 1 dokter. Sebagai antisipasi celah penyalahgunaan fasilitas kesehatan di lapangan, Riza mengungkapkan, bakal ada pengecekan dan absen sebelum melaksanakan tugas.
Hal ini diungkapkan Riza menyusul ada temuan ambulans yang diduga membawa bebatuan untuk demo beberapa hari lalu.
"Kami cek kelengkapan di Dinkes, udah gitu semua perlengkapan yang kami bawa, obat-obatan segala macam. Dan semua Ambulans DKI, dinas maupun gawat darurat sudah ada simbolnya, merah itu advance itu RSUD, kuning basic dan bantuan pertama," tutup dia.
Sejumlah elemen masyarakat menyuarakan aspirasi menolak Omnibus Law UU Ciptaker. Aksi protes hari ini juga bertepatan dengan 1 tahun kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf. Namun Jokowi diketahui sedang tidak berada di Istana Jakarta melainkan di Istana Bogor untuk menerima PM Jepang Yoshihide.