Demonstrasi penolakan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) di DPRD Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, berlangsung ricuh pada Kamis (22/10). Sejumlah peserta aksi ditangkap polisi.
Kericuhan itu terjadi ketika massa melempari aparat kepolisian dengan batu dan botol air mineral. Massa kemudian menjebol gerbang DPRD Banyuwangi.
Untuk menghalau massa, polisi menembakkan gas air mata dan mengerahkan kendaraan taktis water cannon. Kericuhan pun tak terhindarkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Arman Asmara Syarifudin mengatakan pihaknya masih mendata jumlah pedemo yang ditangkap. Mereka diduga terlibat kericuhan saat demo.
"Kami masih mendata jumlah pedemo yang telah diamankan," kata dia.
Dari kericuhan ini sejumlah personel kepolisian, kata dia, juga mengalami serangan lemparan batu dari pedemo. Akibatnya, sambung Arman, para pertugas pun ada yang mengalami luka.
"Sejumlah personel yang terluka akibat terkena lemparan batu massa. Sudah ditangani dan mendapatkan perawatan," ujarnya.
Arman mengatakan bahwa pihaknya juga akan mendalami siapa provokator yang memicu pecahnya kericuhan dalam aksi ini.
"Kamu masih terus menyelidiki siapa yang menjadi provokator, ya," ujarnya.