Pemerintah berupaya mempercepat tahapan uji klinis vaksin Covid-19 dengan mengirimkan tim pemantau Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) ke Tiongkok.
Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan keberangkatan tim inspektur dari lembaganya ke Tiongkok, sebagai negara produsen vaksin yang tengah diuji dan dikembangkan oleh Biofarma, bertujuan untuk mempercepat akses vaksin.
"Tim inspektur Badan POM akan melakukan inspeksi CPOB (GMP inspection) ke tiga sarana produksi di Tiongkok, yaitu Sinovac, Sinopharm, dan CanSino. Serangkaian kegiatan inspeksi tersebut bertujuan untuk percepatan akses vaksin yang aman, berkhasiat, dan bermutu," ujar Penny dalam keterangan tertulis, Jumat (23/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim ini berangkat bersama tim lembaga lain, yakni Kementerian Kesehatan, Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), dan PT Biofarma.
Mereka melakukan inspeksi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) atau Good Manufacture Practice (GMP) ke sarana produksi vaksin Covid-19.
Hasil inspeksi yang akan menjadi rekomendasi BPOM untuk mengeluarkan EUA (Emergency Use Authorization) itu akan menandai bahwa produk tersebut aman digunakan. Begitu juga untuk mendapatkan sertifikat halal dari MUI dan Kemenag.
Hal ini pun akan menjadi lampu hijau bagi pemerintah untuk menyebarkan vaksin kepada masyarakat.
"Kami juga telah membentuk tim untuk melakukan evaluasi dari pasca vaksinasi. Ini sudah menjadi SOP," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto dalam temu media 'Update Persiapan vaksin Covid-19 di Indonesia' yang digelar secara daring dan luring di Kementerian Kesehatan, Senin lalu (19/10).
Pemerintah memastikan vaksin yang diberikan EUA telah didukung bukti keamanan, khasiat dan mutu yang memadai sehingga sudah dapat digunakan. Meskipun begitu, penggunaan vaksin tetap dalam pemantauan yang ketat.
(ayo/fef)