Serikat buruh, mahasiswa, dan petani menggelar acara musik di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, dalam rangka aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law Cipta Kerja pada Rabu (28/10).
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, massa terdiri dari petani, buruh, mahasiswa, dan masyarakat sekitar berjumlah sekitar 1.000 orang.
Mereka menjadikan pertigaan di Jalan Proklamasi sebagai lokasi pentas musik. Lalu lintas di sekitar lokasi pun ditutup akibat massa yang memadati jalanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Acara bertajuk "Mimbar Akbar Sebuah Sumpah Rakyat" ini memang berbeda dari aksi unjuk rasa lainnya. Massa melakukan oentas musik, teater, dan seni lainnya sebagai bentuk protes.
Massa menyanyikan lagu-lagu bernada kritik sosial. Lagu dari Iwan Fals mendominasi, seperti 'Orang Pinggiran' dan 'Surat Buat Wakil Rakyat'.
"Wakil rakyat seharusnya merakyat. Jangan tidur waktu sidang soal rakyat," massa pun bernyanyi bersama-sama.
"Wakil Rakyat, bukan paduan suara, hanya tau nyanyian lagu setuju," lanjut massa menyanyikan lagu yang dirilis pada 1987 itu.
Juru Bicara Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) Nining Elitos mengatakan pendekatan seni ini sengaja diambil mengingat kondisi yang tengah libur dan kantor pemerintahan tutup.
"Mimbar ini bertepatan dengan hari libur, kantor pemerintahan pun tutup. Kami ingin menunjukkan aksi yang dari kemarin dilakukan belum berhenti," kata Nining saat ditemui di lokasi acara.
Sebelumnya, sejumlah pengamat menyebut DPR hanya 'tukang stempel' atas Omnibus Law yang merupakan usulan Presiden Jokowi.
Hal itupun dibantah pihak Badan Legislasi DPR yang menyatakan pembahasan perundangan itu sudah berlangsung lama dan banyak pasal usulan pemerintah yang diubah.
(dhf/arh)