Deru Ambulans Pondok Ranggon dan Kian Habis Lahan Makam Covid

CNN Indonesia
Kamis, 05 Nov 2020 06:46 WIB
Lahan pemakaman khusus protap Covid-19 di TPU Pondok Ranggon dan Tegal Alur kian menipis. Diprediksi akhir November 2020 sudah terisi penuh.
Lahan TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, yang digunakan untuk pemakaman protap Covid-19 kian menipis, Selasa (3/11). (CNN Indonesia/Yogi Anugrah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Belasan mobil jenazah hilir mudik ke area pemakaman khusus pasien Covid-19, TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, sejak pagi hingga tengah hari, Selasa (3/11).

Mobil-mobil tersebut membawa pasien meninggal dunia yang dimakamkan dengan prosedur Covid-19.

Di sela-sela itu, seorang perempuan paruh baya berteriak. Suaranya yang terdengar parau itu membelah hening area kuburan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak Ustad, azanin dulu," seru perempuan berkerudung abu-abu itu usai peti jenazah dimasukkan ke liang lahat.

Seorang laki-laki bersarung, lengkap dengan baju koko dan kopiah, bergegas mendekat ke liang lahat. Dengan satu tangan di telinga, ia melantunkan azan.

Beberapa saat kemudian, empat orang petugas dengan Alat Pelindung Diri (APD) menutup liang lahat dan menancapkan penanda makam hanya yang terbuat dari kayu bercat putih.

Tak seperti pemakaman pada umumnya, prosesi pemakaman dengan protap Covid-19 berjalan singkat, tak sampai 10 menit.

Perempuan berkerudung abu-abu dan beberapa anggota keluarga jenazah yang dimakamkan itu, hanya bisa menyaksikan dari kejauhan.

TPU Tegal AlurFoto: CNN Indonesia/Yogi Anugrah
TPU Tegal Alur

Petugas jasa layanan perorangan (PJLP) TPU Pondok Ranggon, Adang mengatakan keluarga yang ikut mengantarkan jenazah baru boleh mendekat usai kuburan tertutup rapi oleh tanah.

"Keluarga boleh takziah setelah kuburan rapi, sebelum itu hanya satu orang saja, untuk azan," kata Adang kepada CNNIndonesia.com di area pemakaman.

Meski demikian, Adang bercerita tak semua jenazah yang dikuburkan dengan protap Covid-19 diantar keluarga. Jenazah itu hanya diantarkan petugas rumah sakit.

Ketika itu terjadi, kata Adang, biasanya azan dilakukan oleh petugas sebelum menutup liang lahat dengan tanah.

Siang itu, Adang dan teman-temannya, masih menunggu dua mobil jenazah lagi yang akan tiba. Berdasarkan informasi dari dinas terkait, akan ada 15 jenazah yang dikuburkan dengan protap Covid-19 kemarin.

"Tadi informasi dari pagi ada 13, ini masuk lagi info akan datang 2 lagi," katanya.

Lahan Menipis

Menurut Adang, 15 jenazah yang dimakamkan dalam sehari ini tergolong rendah. Sebab, saat pandemi awal terjadi, tak jarang Adang dan teman-temannya menguburkan 30 sampai 40 jenazah per hari.

"Dari sejak PSBB (ketat), menurun angkanya, sekarang 20 (per hari), paling banyak 23," katanya.

Infografis Jenis Masker Mana yang Lebih Efektif untuk Cegah Corona?Foto: CNN Indonesia/Fajrian
Infografis Jenis Masker Mana yang Lebih Efektif untuk Cegah Corona?

Adang menjelaskan terdapat 14 blad atau area yang digunakan untuk memakamkan jenazah dengan protap Covid-19 sejak Maret lalu. Adapun jumlah jenazah yang bisa ditampung per-blad berbeda-beda.

"Kalau rata-rata itu satu blad bisa 200 lebih jenazah," ujarnya.

Dari 14 blad yang ada itu, saat ini hanya tersisa satu blad yang belum penuh, yakni blad 105.

Dengan sisa satu blad itu, Adang memprediksi, sisa liang lahat untuk jenazah protap Covid-19 di TPU Pondok Ranggon akan habis dalam dua pekan November ini.

Angka itu didasarkan dari rata-rata jenazah yang dikuburkan pada beberapa waktu belakangan.

"Ini lokasi terakhir 105. Ini kalau cuma satu blad lagi paling angkanya 300 makam. Kalau rata-rata sehari 20 aja, mungkin 2 minggu lagi (habis)," katanya.

Adang mengaku belum mendapatkan info apakah di TPU Pondok Ranggon akan dilakukan perluasan lagi area untuk pemakaman dengan protap Covid-19.

Namun, menurutnya, pemakaman yang memang disiapkan untuk pasien Covid-19 oleh Pemprov DKI Jakarta itu sudah tidak bisa diperluas lagi.

"Di sini (blad 105) lokasinya sudah mentok pinggir kali, tidak bisa. Menurut informasi kalau disini penuh dialihkan ke Rorotan (Jakarta Utara)," ujarnya.

CNNIndonesia.com lalu mengkonfirmasi angka ketersediaan lahan pemakaman protap Covid-19 di TPU Pondok Ranggon kepada Kepala Satuan Pelaksana TPU, Marton Sinaga, namun yang bersangkutan menolak untuk memberikan keterangan.

"Ke dinas aja langsung," kata Marton saat ditemui di TPU Pondok Ranggon, Selasa (3/11).

Sementara hingga berita ini ditulis, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta Suzy Marsitawati tak membalas pesan permintaan wawancara yang dikirimkan oleh CNNIndonesia.com.

TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (9/9).TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (9/9). Foto: CNN Indonesia/Thohirin

TPU Tegal Alur

Kondisi lahan pemakaman khusus Covid-19 yang kian menipis tak hanya terjadi di Pondok Ranggon. Di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, kondisi serupa juga terjadi.

Di TPU ini, berdasarkan informasi dari petugas pemakaman yang tak mau namanya disebutkan, ada 9 blad pemakaman khusus protap Covid-19 yang digunakan sejak Maret 2020.

"Sekarang sisa satu blad lagi, itu bisa untuk menampung 250-an jenazah," kata petugas itu kepada CNNIndonesia.com, Selasa.

Jika menghitung berdasar rata-rata 10 jenazah per hari yang dimakamkan di Tegal Alur, menurut petugas itu, sisa liang lahat akan habis pada November ini.

"Di sini rata-rata 10 jenazah per hari, kadang di bawah 10. Sisa satu blad itu berarti enggak sampai sebulan," ujar dia.

Sama seperti Adang, ia mengaku belum menerima informasi apakah akan ada penambahan area pemakaman khusus protap Covid-19 lagi di TPU Tegal Alur.

"Belum tahu info apakah akan ada perluasan disini," ujarnya.

Ihwal lahan di dua TPU ini yang makin menipis, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria awal Oktober lalu telah meminta warga Ibu Kota untuk tidak khawatir.

Menurutnya, pemerintah daerah akan tetap menyediakan lahan makam baru, meski dirinya tidak berharap ada warga yang meninggal dunia.

"Seiring dengan penambahan jumlah yang meninggal, ruang tempat pemakaman makin menipis dan kami sudah menyiapkan tempat lain sebagai alternatif," kata Riza.

Riza menyebut pemerintah daerah telah menyiapkan lahan TPU baru di Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Lahan yang disediakan DKI mencapai dua hektare yang bisa menampung 6.000 bidang makam baru.

Secara umum, jika melihat data dari corona.jakarta.go.id, hingga 2 November, ada 7.834 orang yang dimakamkan dengan protap Covid-19 di DKI Jakarta.

(yoa/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER