Satgas: Disiplin Protokol Kesehatan Cegah Covid Gelombang II

Satgas Covid-19 | CNN Indonesia
Sabtu, 07 Nov 2020 17:01 WIB
Satgas Penanganan Covid-19 mengingatkan protokol kesehatan harus tetap dijalankan untuk mencegah terjadinya gelombang kedua pandemi Covid-19.
Satgas Penanganan Covid-19 mengingatkan protokol kesehatan harus tetap dijalankan untuk mencegah terjadinya gelombang kedua pandemi Covid-19. (Foto: ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO)
Jakarta, CNN Indonesia --

#SatgasCovid19 mencatat jumlah kasus aktif di Indonesia terus mengalami penurunan dan terlihat lebih baik dibandingkan rata-rata dunia. Meski demikian, protokol kesehatan harus tetap dijalankan untuk mencegah terjadinya gelombang kedua pandemi Covid-19.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan masyarakat harus belajar dari perkembangan pandemi Covid-19 beberapa negara di Eropa.

Mereka harus kembali melakukan lockdown karena terjadi kenaikan pada kasus positifnya. Protokol kesehatan dapat menjadi tembok pengaman agar tak terjadi gelombang kedua.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita harus menghindari ini dengan disiplin protokol kesehatan. Kita harus menjaga dan screening mobilitas masyarakat keluar masuk Indonesia, untuk menghindari kunjungan yang masuk dari Eropa atau beberapa negara lainnya yang mengalami musim dingin," ucapnya saat memberikan keterangan pers, Kamis (5/11).

Beberapa negara Eropa seperti Inggris, Perancis, Jerman, Belgia, dan Yunani tengah mengalami gelombang kedua pandemi. Otoritas setempat memutuskan lockdown. Risiko penularan yang tidak terkendali akibat masyarakat mulai menganggap enteng protokol kesehatan.

"Jangan sampai hal ini terjadi di Indonesia," kata Wiku.


Penanganan Covid Membaik

Ia merasa yakin saat ini Indonesia sudah memiliki pencapaian penanganan Covid-19 yang semakin baik. Pencapaian per 5 November 2020, jumlah kasus aktif sebanyak 54.306 kasus atau 12,75 persen, lebih rendah dibandingkan rata-rata dunia berada di angka 25,8 persen.

Penambahan kasus positif sebanyak 4.065 kasus, sedangkan kasus sembuh berjumlah 357.142 kasus atau 83,9 persen, dengan kasus sembuh dunia sebesar 71,3 persen.

Sementara, jumlah kasus meninggal kumulatif 14.348 kasus atau 3,4 persen dibandingkan kasus meninggal dunia 2,5 persen.

"Saat ini penanganan Covid-19 di Indonesia sudah menunjukkan hasil yang cukup baik, dan ini terlihat dari penurunan kasus positif dan penurunan angka kematian," jelasnya.

Pencapaian juga terjadi pada testing (pemeriksaan) Covid-19 yang terus mengalami peningkatan dan mendekati standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Capaian ini, kata Wiku, tidak boleh membuat semua pihak lengah. Pemerintah dan masyarakat harus terus meningkatkan kolaborasinya dan terus meningkatkan capaian ini dengan melakukan protokol kesehatan, yakni #ingatpesanibu untuk #pakaimasker, #cucitangan pakai sabun, dan #jagajarak hindari kerumunan.

"Ingat, dengan kita disiplin, maka tidak saja melindungi diri sendiri, dan melindungi orang-orang terdekat," pesan Wiku.

(ayo/fef)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER