Pemda Diminta Tingkatkan Kualitas Penanganan Covid-19

Satgas Covid-19 | CNN Indonesia
Minggu, 08 Nov 2020 11:09 WIB
Satgas Covid-19 meminta pemerintah daerah meningkatkan kualitas penanganan Covid-19 di wilayah masing-masing.
Satgas Covid-19 meminta pemerintah daerah meningkatkan kualitas penanganan Covid-19 di wilayah masing-masing. (Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional mengingatkan pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas penanganan Covid-19 di daerah masing-masing.

Hal itu disinggung #SatgasCovid19 mengingat hingga saat ini masih banyak daerah yang tidak kunjung keluar dari zona oranye dan zona merah risiko penyebaran pandemi. Artinya, masih banyak daerah yang berisiko sedang dan berisiko tinggi dalam hal penularan Covid-19.

Ketua Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa kabupaten-kota yang masuk ke zona oranye atau risiko sedang masih mendominasi lebih dari 70 persen dari total kabupaten-kota di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari data terakhir yang disampaikan, jumlah kabupaten-kota yang menghuni zona oranye sebanyak 471 dari 514 kabupaten-kota. Selanjutnya, ada 21 kabupaten/kota yang mendekati zona merah.

"Dimohon kepada kabupaten-kota tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan dan berbenah agar terus membaik dan tidak berpindah masuk ke dalam zona merah," ujar Wiku melalui keterangan pers, Jumat (6/11).

Wiku menjelaskan bahwa penetapan zona risiko kabupaten/kota dibedakan melalui skor. Mengacu catatan Satgas Covid-19, zona merah atau daerah berisiko tinggi adalah daerah yang memiliki skor kurang dari 1,81. Zona oranye atau daerah risiko sedang merupakan daerah dengan skor 1,81 sampai 2,40.

Kemudian, zona kuning atau daerah risiko rendah adalah daerah dengan skor 2,41 sampai 3,0. Adapun, zona hijau atau daerah tak berisiko daerah dengan skor lebih dari 3,0.

"Semakin kecil skornya, maka semakin dekat menuju zona merah. Sebaliknya, semakin besar skornya, semakin dekat zona kuning (risiko rendah)," jelas Wiku.

Wiku secara khusus menyoroti sebanyak 21 kabupaten-kota dengan skor yang mendekati zona merah.

"Kabupaten/kota dengan skor 1,81 di antaranya  Sukoharjo (Jawa Tengah), Kota Tanjung Pinang (Kepulauan Riau) dan Karimun (Kepulauan Riau). Skor 1,82 berada di Kolaka (Sulawesi Tenggara). Skor 1,83 berada di Semarang (Jawa Tengah)." paparnya.

Wiku juga menambahkan sejumlah daerah dengan skor memprihatinkan yakni Mamuju Tengah (Sulbar) dan Pidi Jaya (Aceh) yang memiliki skor 1,84. Kemudian Kota Batam (Kepulauan Riau) dan Tapanuli Tengah (Sumatera Utara) dengan skor 1,85. 

Selanjutnya, Tanah Datar (Sumatera Barat) dan Kota Subulussalam (Aceh) dengan skor 1,86. Biak Numfor (Papua), Kota Tomohon (Sulawesi Utara), Bekasi (Jawa Barat) dan Lahat (Sumatera Selatan) dengan skor 1,87. Kebumen (Jawa Tengah), Karawang (Jawa Barat) dan Kota Sabang (Aceh) dengan skor 1,88. 

Sementara itu, kabupaten/kota Keerom (Papua), Lumajang (Jawa Timur) dan Solok (Sumatera Barar) mencatatkan skor 1,89.

"Mohon dijaga agar tidak berpindah ke zona merah. Tingkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan tingkatkan kesembuhan, serta tekan angka kasus positif dan kematian agar berpindah ke zona kuning," tambah Wiku.

Dia juga menambahkan sebanyak 19 kabupaten/kota yang mencatatkan skor mendekati ke zona kuning.

"Skornya berkisar di antara 2,4 sampai 2,39" katanya.

Kabupaten/kota dengan skor 2,4 di antaranya Teluk Bintuni (Papua Barat), Memberamo Tengah (Papua), Puncak Jaya (Papua), Pulau Taliabu (Maluku Utara), Buru Selatan (Maluku), Sukamara (Kalimantan Tengah), Melawi (Kalimantan Barat), Lombok Utara (NTB), Wonogiri (Jawa Tengah), Subang (Jawa Barat) dan Kota Sungai Penuh (Jambi).

Untuk skor 2,39 berada di Kota Tidore Kepulauan (Maluku Utara), Pinrang (Sulawesi Selatan), Pasuruan (Jawa Timur), Gresik (Jawa Timur), Probolinggo (Jawa Timur), Pangandaran (Jawa Barat), Kota Tasikmalaya (Jawa Barat) dan Simalungun (Sumatera Utara).

"Kepada 19 kabupaten/kota itu juga dapat terus meningkatkan kualitas penanganan Covid-19 sehingga dapat berkontribusi dalam menurunkan jumlah zona oranye dan meningkatkan jumlah zona kuning," kata Wiku.

(ang/fjr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER