Pilkada Solo, Kubu Gibran dan BaJo Debat Soal Makna Milenial

CNN Indonesia
Sabtu, 07 Nov 2020 01:45 WIB
Paslon Gibran Rakabuming-Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono-FX Supardjo punya pandangan berbeda ihwal makna generasi milenial.
Pasangan calon Pilkada Kota Solo Gibran Rakabuming-Teguh Prakosa (kiri) memiliki pandangan berbeda mengenai milenial dengan paslon Bagyo Wahyono-FX Suparjo (BaJo) dalam debat publik (CNN Indonesia/ Safir Makki dan Bayu Ardi Isnanto/ detikcom)
solo, CNN Indonesia --

Dua pasangan calon kepala daerah di Pilkada Kota Solo memiliki perbedaan pandangan terkait makna milenial. Perbedaan keduanya disampaikan dalam debat publik Pilkada Solo yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jumat malam (6/11).

Calon Wakil Wali Kota Solo nomor urut 01, Teguh Prakosa mengatakan makna milenial adalah anak-anak yang memiliki usia di rentang 16-27 tahun. Dia mengatakan itu untuk menjawab pertanyaan kubu Bagyo Wahyono-FX Supardjo (BaJo)

"Milenial ini antara usia, 16-27 tahun," kata Teguh yang merupakan pendamping dari cawalkot Gibran Rakabuming Raka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teguh menyatakan anak-anak di rentang usia itu kebanyakan masih duduk di bangku sekolah dan kuliah saat ini. Dia lalu berjanji akan memberikan berbagai pekerjaan dan keterampilan bagi kalangan milenial di Kota Solo bila telah lulus jenjang sekolah atau perkuliahan.

"Agar dia tidak pergaulan bebas, narkoba ini menjadi tantangan kita semua, karena anak-anak milenial ini akan menjadi anak-anak bangsa yang akan tumbuh 10-20 tahun yang akan datang," kata Teguh.

Teguh juga menyatakan dirinya akan menanamkan pelajaran pendidikan karakter di tingkat pendidikan mulai SD hingga SMA. Hal itu bertujuan agar Kota Solo tak kehilangan identitasnya sebagai wilayah yang berjuluk Kota Budaya.

"Maka yang dikhawatirkan kan milenial tidak unggah-ungguh, maka sudah kita tanamkan dulu masalah karakter. Ini penting sekali," kata Teguh.

Di tempat yang sama, Calon Wali Kota Solo nomor urut 2, Bagyo Wahono menilai kaum milenial merupakan kelompok yang menjunjung etika dan adat istiadat dalam kehidupan.

"Milenial yang saat ini itu sebetulnya bagaimana milenial itu menjunjung etika budaya, adat istiadat. Itu salah satunya," kata Bagyo.

Khusus bagi milenial yang berada di Kota Solo Bagyo menyatakan harus tetap menjunjung etika sebagai orang timur dan menjunjung budaya Jawa.

"Itulah yang dimaksud Bajo. Yang tetap menjunjung adat orang Jawa," kata dia.

(syd/rzr/thr/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER