RK Klaim Kasus Positif Tak Naik Signifikan Usai Libur Panjang

CNN Indonesia
Jumat, 13 Nov 2020 15:29 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil merasa protokol kesehatan sudah benar-benar diterapkan oleh masyarakat yang berlibur serta tempat wisata.
Gubernu Jabar Ridwan Kamil mengklaim kasus positif corona di wilayahnya tak naik signififkan meski ada libur panjang Oktober lalu (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Bandung, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan kasus positif virus corona (Covid-19) di wilayahnya tidak naik signifikan meski ada libur panjang pada akhir Oktober lalu.

Orang yang akrab disapa Emil itu mengklaim peningkatan kasus corona lebih tinggi terjadi akibat libur panjang bulan Agustus lalu.

"Ini menandakan protokol kesehatan 3M dan pembatasan di destinasi wisata itu dilakukan dengan baik," kata Ridwan Kamil usai rapat bersama Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan lewat konferensi video dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (12/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Emil mengamini bahwa kenaikan kasus positif setelah libur panjang memang wajar terjadi. Hal itu menjadi risiko karena masyarakat tentu bepergian ke sejumlah tempat.

Akan tetapi, menurut Emil ada yang patut disyukuri, yakni soal penurunan tren. Tren yang dimaksud yakni peningkatan kasus baru usai libur panjang Oktober tidak sebanyak libur panjang pada Agustus lalu.

Mengenai libur Natal dan Tahun Baru akhir Desember, Emil meminta pemkab/pemkot di Jabar mengantisipasi dengan merancang sistem pencegahan terintegrasi di tempat-tempat wisata dan pintu masuk daerah.

"Hati-hati dan perbaiki (protokol kesehatan dan pembatasan pengunjung wisata), karena libur panjang akan hadir di bulan Desember," ujarnya.

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan senada dengan Emil. Menurutnya, penambahan kasus corona baru tidak terlalu tinggi meski ada libur panjang Oktober lalu.

"Kalau kita lihat per 11 November total kasus terjadi kenaikan cukup banyak juga, tapi tidak sebanyak pada libur panjang bulan Agustus. Saya kira cukup berhasil juga teman-teman sekalian melakukan penanganan ini, karena sudah mau dua minggu (pascalibur panjang)," ungkap Luhut.

Namun pada Agustus lalu, dua pekan setelah libur panjang, ada penambahan 77,8 persen kasus virus corona baru. Kini hanya ada penambahan kasus positif sebesar 63,4 persen di 8 provinsi usai libur panjang Oktober.

Jabar (41 persen) menempati urutan kedua peningkatan kasus positif pascalibur panjang di bawah Jateng (49 persen), di atas DKI Jakarta (14 persen), dan Jatim (5 persen).

Luhut mencatat, jumlah laporan operasi yustisi 3M di Jabar menurun 16 persen dari asalnya 160,9 ribu menjadi 135 ribu.

(hyg/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER